Jakarta (Antara Bali) - Wakil Menteri Luar Negeri RI AM Fachir, mengatakan Indonesia perlu melihat kembali kerjasama ekonomi dengan Uni Arab Emirat (UAE) di masa kini dan yang akan datang.
Hal tersebut disampaikan oleh AM Fachir dalam resepsi peringatan Hari Nasional UAE ke-43 di Jakarta, Selasa malam (2/12).
"Pertama-tama kita ucapkan selamat 'National Day' (Hari Nasional) UAE ke-43. Ini merupakan satu momentum untuk me-'review' (melihat kembali) hubungan kita sekarang dan bagaimana ke depannya," kata dia.
Menurut Fachir, UAE merupakan salah satu pangsa pasar yang sangat potensial bagi produk Indonesia di Timur Tengah, setelah Arab Saudi dan Kuwait.
"Terlebih lagi karena diplomasi ekonomi merupakan merupakan salah satu prioritas pemerintah. Poin dari 'review' itu bagaimana memfasilitasi 'stakeholders' (pemangku kepentingan) untuk lebih aktif (dalam kerjasama ekonomi)," ujar dia.
Menurut Fachir, saat ini Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), sebagai badan yang diharapkan dapat menjadi pelayanan satu atap bagi para investor, tengah mencari formula untuk bisa menyatukan regulasi pusat dan daerah.
"Daerah juga berkepentingan, misalnya terkait pemakaian lahan, jika formula ini tercapai, akan memberikan insentif bagi para investor," kata dia.
Selain itu, untuk mendorong pengusaha dalam negeri memperluas pasar ke Timur Tengah, termasuk UAE, pemerintah telah berkoordinasi dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin).
"Saya baru saja bertemu dengan teman-teman Kadin untuk membahas sertifikasi halal 'food' (makanan halal), bagaimana dengan ketentuan dalam negeri (Indonesia) bisa diterima di negara lain," kata Fachir.
Peringatan Hari Nasional UAE ke-43 juga dihadiri Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly sebagai perwakilan Pemerintah RI. (WDY)