PBB, New York (Antara Bali) - Saat dunia berusaha menanggulangi penyakit
menular yang mematikan seperti virus Ebola, Hari Diabetes Dunia menjadi
pengingat bahwa penyakit tak menular menimbulkan ancaman yang bahkan
lebih besar bagi kesehatan manusia.
"Marilah kita menjadikan Hari Diabetes Dunia berarti dengan
berkomitmen pada mempraktikkan kehidupan sehat pada diri kita dan
membuatnya jadi mungkin buat yang lain untuk melakukan yang sama," kata
Ban di dalam pesan pada Hari Diabetes.
Hari Diabetes Dunia tahun ini difokuskan pada makan yang sehat sebagai komponen penting guna mencegah dan merawat diabetes.
Ban menyeru semua pemerintah serta sektor swasta dan masyarakat
sipil agar "bersatu dalam menghasilkan dan memproduksi lebih banyak
makanan yang konsisten dengan diet sehat yang terjangku, bisa diperoleh,
dan tersedia buat semua orang".
Ada banyak cara yang layak dan bernilai efektif untuk menangani
diabetes dan penyakit lain yang tak menular, kata Ban, sebagaimana
diberitakan Xinhua. Ia menambahkan masyarakat dapat mengurangi risiko
terserang diabetes dan menangani gejala penyakit tersebut dengan
memantau tekanan darah, meningkatkan pola makanan dan berolahraga.
Diabetes terjadi ketika pankreas tak memproduksi cukup insulin, atau
ketika tubuh tak bisa secara efektif memanfaatkan insulin yang
diproduksinya. Diabetes telah menjadi salah satu penyebab utama kematian
di kebanyakan engara, terutama melalui meningkatnya risiko penyakit
jantung dan pembuluh darah.
Menurut statistik PBB, rata-rata 350 juta orang saat ini menderita
diabetes, dan jumlah itu diperkirakan berlipat antara 2005 dan 2030.
Hari Diabetes Dunia, yang dimulai oleh Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) dan Federasi Diabetes Internasional, dimaksudkan untuk
memperingati kelahiran Frederick Banting --yang, bersama dengan Charles
Best-- berperan dalam penemuan insulin, obat penyelamat nyawa bagi
pasien diabetes. (WDY)
PBB Soroti Ancaman Diabetes
Minggu, 16 November 2014 10:11 WIB