Washington (Antara Bali) - Beberapa peneliti AS pada Jumat (14/11)
mengatakan dua bahan kimia yang digunakan untuk melindungi kulit dari
sinar ultraviolet (UV) kelihatannya merusak kemampuan kaum pria untuk
menjadi ayah.
Bahan kimia tersebut, yang dikenal sebagai Benzophenone-2, atau
BP-2, dan 4OH-BP, masing-masing, bisa mengakibatkan penurunan 30 persen fecundity (kesuburan),
kemampuan biologi untuk bereproduksi, kata beberapa peneliti dari
Lembaga Kesehatan Nasional (NIH) dan Department of Healths Wadswoth
Center di Negara Bagian New York.
Itu terjadi karena bahan kimia yang diserap oleh kulit, dapat mencampuri hormon tubuh dan proses sistem kelenjar endokrin.
Tingkat kesuburan yang lebih rendah mungkin mengakibatkan lebih
lamanya terjadi kehamilan, kata para peneliti itu pada American Journal
of Epidemiology.
BP-2 dan 4OH-BP terdapat pada kelompok susunan yang disebut filter
ultraviolet BP-Type --yang terdiri atas satu kelas sebanyak 29 bahan
kimia yang biasa digunakan pada tabir ultravionelt dan produk lain
perawatan pribadi untuk melindungi kulit dan rambut dari Sinar Matahari.
Para peneliti tersebut mempelajari 501 pasangan yang berusaha
memiliki anak, dan mengikuti perkembangan mereka sampai hamil atau
selama satu tahun usaha untuk mencatat waktu yang diperlukan perempuan
untuk hamil, demikian laporan Xinhua, Sabtu pagi.
Mereka juga memeriksa sampel urin peserta dan mengukur kandungan
lima saringan UV yang dipilih dan berkaitan dengan kegiatan yang
mengganggu kelenjar endokrin.
Perempuan peserta berusia antara 18 dan 44 tahun, dan lelakinya
berumur 18 tahun. Tak seorang pernah menjalani pemeriksaan medis
mengenai diagnosis kesuburan.
Temuan mereka menunjukkan sebagian, tapi tidak semua, saringan UV
mungkin berkaitan dengan hilangnya kesuburan pada pria, terlepas dari
terpajannya pasangan mereka.
Para peneliti itu memeriksa dampak di kalangan pria yang terpajan (terekspos) sangat tinggi filter UV BP-2 atau 4OH-BP.
"Di dalam studi kami, kesuburan pria tampaknya lebih mudah ditembus
bahan kimia ini dibandingkan dengan kesuburan kaum perempuan. Perempuan
peserta sesungguhnya memiliki pajanan lebih besar terhadap filter UV
secara keseluruhan. Namun pajanan mereka tak berkaitan dengan penundaan
kehamilam secara mencolok," kata penulis studi tersebut Germaine Louis
dari National Institute of Chile Health and Human Development, bagian
dari NIH, di dalam satu pernyataan.
Louis mengatakan orang tetap didorong untuk menggunakan tabir surya
guna menghindari kanker kulit tapi lelaki yang khawatir terhadap
kesuburan mereka mungkin mencoba cara lain guna mengurangi pajanan
mereka terhadap filter UV benzophenone, seperti mencuci diri setelah
masuk ke dalam rumah.
Para peneliti tersebut mengingatkan bahwa hasil itu adalah permulaan
dan studi tambahan yang diperlukan untuk mempertegas temuan mereka. (WDY)
Dua Bahan Kimia Tabir Surya Diduga Rusak Kesuburan Pria
Sabtu, 15 November 2014 12:20 WIB