Jakarta (Antara Bali) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, dibuka menguat sebesar 14,95 poin atau 0,30 persen ke level 5.047,24.
Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga mengalami penguatan menjadi 862,80 atau meningkat 3,76 poin (0,44 persen).
Analis Samuel Sekuritas Tiesha Narandha Putri di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa terapresiasinya nilai tukar rupiah menjadi salah satu sentimen pendorong bagi kenaikan indeks BEI.
"Rupiah menguat sekitar 0,1 persen pada pagi ini, kondisi itu menjadi salah satu pendukung bagi IHSG BEI untuk melanjutkan penguatannya," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, sentimen penguatan harga nikel serta minyak sawit mentah (CPO) yang kembali menguat juga berpotensi menjadi katalis positif bagi saham-saham di dalam negeri.
Dari eksternal, ia mengatakan kembali menguatnya mayoritas bursa saham Asia pagi didukung bursa saham Amerika Serikat serta rencana penundaan kenaikan pajak penjualan di Jepang sehingga mendorong penguatan indeks Nikkei menambah katalis positif bagi indeks BEI pada Rabu ini.
Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono menambahkan bahwa suhu kondisi politik di dalam negeri yang mulai membaik juga menjadi salah satu katalis positif bagi psikologis investor dalam berinvestasi di pasar modal domestik.
"Dua kubu di DPR telah sepakat akan pembagian jatah kursi pimpinan alat kelengkapan dewan. Situasi politik itu menjadi katalis positif," katanya.
Kendati demikian, menurut dia, faktor yang masih membayangi laju indeks BEI dan menjadi perhatian pasar adalah waktu kenaikan bahan bakar minyak (BBM), dimana ketidakpastian itu dikhawatirkan mendorong harga barang naik terlebih dahulu sebelum BBM subsidi dinaikkan harganya.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 26,25 poin (0,11 persen) ke 23.834,53, indeks Nikkei naik 243,41 poin (1,42 persen) ke 17.366,20, dan Straits Times melemah 2,19 poin (0,07 persen) ke posisi 3.290,61.(WDY)