Denpasar (Antara Bali) - Komando Daerah Militer IX/Udayana meningkatkan pengawasan di wilayah perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Timor Leste untuk mengantisipasi penyelundupan bahan bakar minyak bersubsidi.
"Kami bantu menjaga perbatasan. Kami memiliki hubungan baik dengan Timor Leste untuk patroli bersama," kata Panglima Kodam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Torry Djohar Banguntoro di Denpasar, Senin.
Menurut dia, pihaknya telah mengambil langkah-langkah antisipatif dan preemtif agar tidak terjadi upaya penyelundupan BBM bersubsidi ke negara tetangga di timur Indonesia itu.
Wilayah perbatasan, kata dia, merupakan garis batas dua negara yang paling rawan disusupi oknum tidak bertanggung jawab untuk menyelundupkan BBM subsidi menjelang kenaikan harga BBM yang belum diumumkan pemerintah.
"Perbatasan itu tidak hanya garis tetapi memiliki hubungan emosional dengan Timor Leste yang sangat luar biasa, karena itu kami atur dengan prosedur hukum," ucap Torry.
Sementara itu, kata dia, apabila ada indikasi anggota TNI di jajaran Kodam IX/Udayana terlibat tindakan ilegal itu, Torry menyatakan pihaknya akan menerapkan sanksi tegas.
"Jelas kami akan tindak tegas. Tetapi saya belum cek apakah ada atau tidak (anggota TNI terjerat). Kalau ada, kami gunakan semua prosedur," katanya.
Pemerintah berencana menaikkan harga BBM namun belum diketahui kapan pastinya harga BBM itu dinaikkan.
Pihak kepolisian kini siaga untuk pengamanan agar tidak terjadi kegaduhan di sejumlah SPBU terkait rencana kenaikan harga BBM.
Polda Bali menyiagakan 6.000 personel untuk mengamankan SPBU, depo BBM hingga pengawasan penimbunan BBM bersubsidi. (WDY)