Jakarta (Antara Bali) - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan
pemerintahan Joko Widodo berkomitmen untuk menaikkan anggaran pertahanan
mencapai 1,5 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
"Presiden
Jokowi konsisten akan memodernisasi alutsista dengan menaikkan 1,5
persen dalam visi dan misinya," kata Menhan dalam seminar internasional
bertema "Exploring Defence Offset in Indonesia: Expectation, Partnership
and Strategy of Engagement" di Gedung GPN JIEXpo Kemayoran, Kamis.
"Saat
ini jumlah anggaran pertahanan Indonesia baru mencapai Rp83 triliun
atau sekitar 0,8 persen dari APBN. Angka sebesar ini dinilai belum cukup
untuk meningkatkan pertahanan nasional lantaran wilayah Indonesia yang
demikian luas.
Ia mengatakan kebijakan pengembangan alutsista merupakan amanat UU.
Ryamizard
mengatakan, berdasarkan pengalaman krisis ekonomi pada 1998
mengakibatkan pemerintah lambat mengembangkan alutsista dan keamanan.
"Selama
kurun waktu 2010-2014 anggaran pertahanan Indonesia naik sampai 400
persen. Hal ini disebabkan pertumbuhan ekonomi yang terus berkembang,"
kata Menhan.
Dalam pengembangan teknologi alat utama sistem
pertahanan (Alutsista) ke depannya juga harus diperhatikan dengan
pengembangan alat pertahanan buatan dalam negeri.
Dengan demikian, segala potensi dapat dikembangkan dan dimaksimalkan untuk mendukung penguatan pertahanan nasional dan ekonomi.
"Modernisasi
dan perkembangan industri pertahanan juga harus meningkatkan penggunaan
kandungan lokal. Kita perlu kemandirian alutsista, sehingga tak
tergantung alutsista dari luar," tuturnya. (WDY)
Menhan: Anggaran Pertahanan akan Naik 1,5 Persen
Kamis, 6 November 2014 14:32 WIB
Selama kurun waktu 2010-2014 anggaran pertahanan Indonesia naik sampai 400 persen ...."