Denpasar (Antara Bali) - Mayoritas keluarga pahlawan yang gugur dalam perjuangan memperebutkan Kemerdekaan Indonesia di Bali tidak mendapat tunjangan kesejahteraan dari pemerintah.
Wakil Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Provinsi Bali Ida Bagus Ratja di Denpasar, Selasa mengatakan, dari 1.372 orang pahlawan yang gugur di Bali, diperkirakan hanya 25 persen saja yang mendapat haknya berupa tunjangan bulanan untuk keluarga.
Usai menghadiri apel bendera detik-detik peringatan ulang tahun kemerdekaan RI ke-65 itu, ia mengatakan, sekitar seribu orang pahlawan lagi tidak mendapatkan tunjangan tersebut.
Dikatakan, LVRI Bali sudah berupaya memperjuangkan nasib para keluarga pahlawan sejak tahun 1958. Namun, hingga kini belum semua keluarga pahlawan menerima tunjangan itu.
"Ada sekitar 75 persen dari seluruh pahlawan kemerdekaan di Bali tidak berhasil kami perjuangkan nasibnya. Jadi keluarga para pahlawan itu tidak mendapat tunjangan," kata lelaki berusia 85 tahun itu.
Ratja mengungkapkan, penyebab banyaknya keluarga pahlawan yang belum menerima tunjangan dari pemerintah disebabkan masalah teknis di pusat.
"Apa kendalanya, kami tidak tahu pasti. Ya, karena terhambatnya di kantor LVRI Pusat di Jakarta," ujarnya.
Ratja mengatakan, tunjangan tersebut kini sudah tidak mungkin diperjuangkan lagi. Berdasarkan aturan pemerintah tunjangan bulanan itu hanya diperuntukkan bagi anak pahlawan berumur maksimal 25 tahun.
"Sedangkan saat ini, para anak pahlawan itu usianya dipastikan sudah lebih dari 25 tahun. Jadi, sudah tidak bisa lagi diperjuangkan," ucapnya.
Bagaimana nasib para veteran yang masih hidup? Menurut Ratja, para veteran sudah mendapat perhatian yang cukup baik dari pemerintah.
Semua veteran pejuang yang ada di Bali sudah mendapat jaminan kesejahteraan. Jaminan yang diterima, antara lain berupa uang kehormatan, uang pensiun dan pengobatan gratis.
"Dulu, kami memang merasa kurang diperhatikan. Tapi, sekarang sudah," katanya seraya menambahkan, saat ini tercatat sekitar 9.000 veteran pejuang kemerdekaan yang masih hidup di Bali dan mayoritas dari mereka berada di Kabupaten Buleleng dan Tabanan.
Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Bali Ida Bagus Kompyang mengatakan, semua veteran pejuang kemerdekaan di Bali sudah mendapatkan penghargaan yang layak dari pemerintah.
"Kalau ada veteran yang merasa disia-siakan, silakan datang saja ke kantor kami. Kami pasti akan perjuangkan nasib teman-teman kami," katanya.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengaku sangat bangga dengan semangat yang masih terlihat dari para veteran pejuang. Walaupun sudah berusia senja, tidak menyurutkan semangat mereka untuk ikut merayakan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI.
"Saya bangga sekali melihat semangat beliau. Kami sebagai generasi penerus bangsa sangat mengharapkan saran untuk membangun dan mengisi kemerdekaan negeri ini," kata Mangku Pastika sembari memekikkan "Merdeka!".(*)