Yogyakarta (Antara Bali) - Kelompok Program Studi Pendidikan
IPA Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memanfaatkan
cangkang keong mas (Pomacea canaliculata) untuk dijadikan campuran pakan
ternak unggas.
"Keong emas yang merupakan hama bagi petani mengandung kalsium yang
cukup banyak pada cangkangnya. Kalsium merupakan unsur yang paling
esensial dalam pembentukan kulit telur," kata ketua kelompok mahasiswa,
Rohmi Suryaningsih, di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, pada sebutir telur terdapat sekitar dua gram kalsium.
Kebutuhan unggas terhadap kalsium sangat tinggi sehingga diperlukan
asupan kalsium yang cukup agar telur yang dihasilkan oleh unggas dapat
berkembang dengan baik.
"Pemanfaatan cangkang keong mas sebagai pakan ternak unggas itu
dapat mengurangi limbah cangkang keong mas yang dagingnya telah
dikonsumsi. Selain sebagai pelestarian lingkungan, tepung cangkang keong
emas juga dapat meningkatkan kualitas telur pada ternak unggas,"
katanya.
Ia mengatakan alat-alat yang dibutuhkan adalah mesin penggiling
cangkang keong mas, penumbuk, dan wadah plastik. Bahan yang diperlukan
adalah cangkang keong mas yang diperoleh dari hama keong mas di
persawahan desa.
"Mesin penggiling kami gunakan mesin yang berjenis dismil atau
penghalus. Tahap pembuatan tepung cangkang keong mas diawali dengan
menyiapkan keong mas yang akan diambil cangkangnya kemudian dipisahkan
dari dagingnya," katanya.
Selanjutnya cangkang keong mas dibersihkan dari kotoran dan
dikeringkan, kemudian menumbuk dalam satu wadah dan digiling dengan
mesin penggiling. Tepung cangkang keong emas tersebut dapat dicampurkan
dalam pakan ternak yang ada sebagai penambah nutrisi pada unggas.
Menurut dia, keong mas di lahan pertanian mengganggu tanaman
terutama tanaman padi dan menjadi musuh utama bagi para petani.
Keberadaan keong mas dari tahun ke tahun semakin banyak karena kemampuan
berkembang biak yang luar biasa.
Seekor keong emas betina mampu menghasilkan 15 kelompok telur dalam
sekali siklus hidup yang berkisar antara 60--80 hari. Pertambahan
populasi itu luar biasa karena seekor keong mas dewasa bisa menghasilkan
1.000--1.200 telur dalam setiap bulan.
Ia mengatakan jika populasi keong mas itu semakin bertambah maka
akan berakibat fatal bagi hasil pertanian terutama untuk tanaman padi.
Selama ini masyarakat hanya mengambil keong emas yang menjadi hama itu
untuk dimanfaatkan dagingnya saja.
"Padahal cangkang keong mas tersebut mengandung kalsium. Oleh
karena itu kami memanfaatkannya untuk campuran pakan ternak unggas
sehingga dapat mengurangi biaya pengeluaran masyarakat untuk membeli
pakan," katanya.
Anggota kelompok mahasiswa itu antara lain Mita Kurniati, Musyarofah, Vina Fitriana, dan Prapti Hanaviyah. (WDY)
UNY Manfaatkan Keong Mas untuk Pakan ternak
Minggu, 5 Oktober 2014 14:04 WIB