Denpasar (Antara Bali) - Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali berupaya memfasilitasi kelompok tani dalam memasarkan hasil produksi ke pusat berbelajaan maupun hotel dan restoran di daerah setempat.
Upaya itu secara bertahap mulai terealisasi dengan penandatangan nota kesepahaman kelompok petani binaan dengan swalayan, hotel dan restoran," Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardana, di Denpasar, Minggu.
Penandatangan kerja sama petani dengan mitra usahanya dilakukan dilakukan pada pembukaan Festival Agribisnis di Lapangan Monumen Badjra Sandhi Renon, Denpasar, berlangsung selama empat hari, 19-22 September 2014.
Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesra Setda Provinsi Bali, I Ketut Wija menyaksikan penandatangani kerja sama tersebut antara Kelompok Tani Kerta Sari Munduk Temu, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan dengan pusat perbelajaan Tiara Dewata, menyangkut komoditas Salak Gula Pasir.
Selain itu juga Kelompok Tani Jeruk Lestari Desa Bayunggede Kabupaten Bangli dengan pusat perbelanjaan Tiara Dewata untuk matadagangan Jeruk Siem Kintamani), Manajer STA Sari Buah Desa Padangan, Pupuan, Kabupaten Tabanan dengan UD.Suoer Radja Seririt- Buleleng untuk komoditas manggis.
Ida Bagus Wisnuardana menambahkan puluhan kelompok tani setempat telah menggunakan pupuk organik dan tidak lagi menggunakan pestisida dalam proses produksi, sehingga hasilnya aman dan segar untuk dikonsumsi konsumen.
Mereka terdiri atas kelompok tani padi, sayur mayur dan hortikultura. Petani dalam melaksanakan pertanian organik itu memerlukan waktu selama dua tahun, mulai dari proses pengembalian tanah, pengolahan, penanaman, perawatan hingga pemetikan hasil.
Petani yang melaksanakan pertanian organik dinilai cukup rumit dan berat, namun setelah dilakoni akan terasa mudah dan ringan. Hasil pertanian organik, baik beras, sayur mayur dan hortikultura selama ini harganya dua kali lipat dibandingkan sistem pertanian biasa.
Dengan demikian sistem pertanian organik mampu meningkatkan kesejahteraan petani, disamping menjaga kesuburan tanah, memelihara kelestarian lingkungan dan menghindari pencemaran.
Oleh sebab itu pihaknya mengarahkan petani untuk memproduksi berbagai jenis tanaman menggunakan pupuk organik, sehingga penggunaan pupuk anorganik (produksi pabrik) dan pestisida dapat ditekan sekecil mungkin. (WDY)
Dinas Pertanian Bali Fasilitasi Petani Pasarkan Hasil
Minggu, 21 September 2014 12:01 WIB