Denpasar (Antara Bali) - Bank Indonesia (BI) wilayah III Bali-Nusa Tenggara memprediksi kondisi rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) perbankan di tahun 2014 akan meningkat, dalam triwulan II-2014 tercatat Rp879 miliar.
"Kredit bermasalah tersebut dengan rasio NPL sebesar 1,66 persen lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode sebelumnya hanya 0,7 0 persen, " kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III Benny Siswanto di Denpasar, Sabtu.
Dalam laporan statistik ekonomi keuangan daerah Provinsi Bali disebutkan bahwa peningkatan rasio NPL tersebut lebih disebabkan oleh kinerja kredit perbankan debitur yang tidak cukup baik, sehingga tidak mengindikasikan resiko kredit pada satu sektor atau industri.
Berdasarkan jenis kreditnya, peningkatan rasio NPL tertinggi terjadi pada kredit investasi tercatat 4,01 persen, meningkat jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang hanya 0,50 persen. Peningkatan NPL ini bersumber dari sektor penyediaan akomodasi, makan dan minum, jelasnya.
Selain kredit investasi, kredit modal kerja juga tercatat memiliki NPL yang meningkat dari 1,03 persen menjadi 1,44 persen pada triwulan laporan. Peningkatan rasio NPL pada kredit modal kerja disebabkan oleh satu debitur yang bergerak dibidang tambang dan beroperasi di luar Bali.
Kondisi itu juga yang menyebabkan rasio NPL sektor tambang meningkat sangat tinggi, khusus pada triwulan I-2014 mencapai 83,17 persen dari sebelumnya hanya 0,34 persen. Mengurangi adanya resiko lebih tinggi maka perbankan dalam merealisasikan pinjaman ada kecenderungan melambat.
Ia melaporkan bahwa pertumbuhan kredit yang diberikan kepada pengusaha di daerah ini pada triwulan II-2014 sebesar 17,99 persen (y-0-y), lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencapai angka 21,51 persen (y-0-y).
Adanya perlambatan pertumbuhan pemberian pinjaman terjadi di tengah pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi kali ini, lebih disebabkan oleh faktor kebijakan, bank untuk memperkecil resiko kredit yang angkanya cenderung meningkat pada tahun 2014. (WDY)
Kredit Perbankan Bermasalah Di Bali Rp879 Miliar
Sabtu, 20 September 2014 11:48 WIB