Surabaya (Antara Bali)– Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta memimpin studi banding para wartawan, pimpinan redaksi dan kabag humas pemkab/pemkot se Bali ke Surabaya selama tiga hari, 17-19 September 2014.
Kepala Biro Humas Pemprov Bali Dewa Gede Mahendra Putra, di Surabaya, Kamis mengatakan rombongan dari Bali itu sempat diterima Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini Rabu (17/9).
Wali Kota Tri Risma Harini kepada tamunya menjelaskan, langkah pertama yang dilakukan kepada masyarakatnya yakni meningkatkan sumber keuangan yang sebelumnya hanya RP500 miliar berhasil 100 persen menjadi Rp1 triliun.
Dengan modal itu kami leluasa melaksanakan pembangunan sosial secara mandiri, sedangkan Pemprov Jatim sebagai fasilitator, ujarnya.
Ia mengatakan, program dilakukan terhadap warganya antara lain memelihara anak jalanan, fakir miskin, orang tua dan anak cacat dalam memenuhi kebutuhan hidup dan mengembangkan potensi yang dimiliki.
Warga mendapat fasilitas kesehatan gratis, kata dia termasuk menyediakan 24 unit kendaraan ambulan dan mobil jenazah. sedangkan anak sekolah bebas dari pungutan biaya sekolah.
Tri Risma Harini menambahkan, pihaknya juga membantu sekolah negeri menyangkut dana pembangun fasilitas. Dengan demikian segala pungutan oleh komite sekolah ditiadakan.
"Sedangkan sekolah swasta juga kami bantu membangun fasilitas dengan terlebih dahulu mengajukan proposal pembangunan," katanya.
Khusus siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) diberikan bantuan modal dan pembinaan sesuai bakatnya, sehingga kini di Surabaya memiliki tim peneliti anak-anak yang handal termasuk berhasil menemukan teknologi helm antigegar otak.
"Kami juga memberikan pelatihan kepada anak-anak jalanan sesuai bakat dan kemampuannya, termasuk dalam bidang olahraga, yakni mengirim mereka berlatih ke Brazil," ucap Risma.
Selain itu pihaknya juga melengkapi fasilitas taman kota berupa perpustakaan dan jaringan internet gratis. Begitu juga terhadap pedagang kaki lima ditata dengan baik sehingga ketertiban dan roda ekonomi Surabaya hidup sepanjang malam.
Semua itu mendorong peringkat Kota Surabaya dalam indek pembangunan manusia di Indonesia.
Sementara Wagub Bali I Ketut Sudikerta mengaku sangat tertarik mempelajai pembangunan sosial, pengelolaan sampah dan kebersihan Kota Surabaya dengan harapan dapat diterapkan di Pulau Dewata.
Rombongan studi bandingBali beranggotakan 40 orang dari kalangan birokrat, antara lain Irwilprov IKetut Teneng, Kepala BLH Sujaya, dan Kadinas Peternakan dan Kesehatan Hewan,Sumantera, Humas Pemkab dan Pemkot serta kalangan media massa. (WDY)