Jakarta (Antara Bali) - Mantan Perdana Menteri Inggris Raya Tony Blair menemui Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis, untuk membahas berbagai hal termasuk pentingnya upaya menangkal radikalisme.
Presiden Yudhoyono yang memakai jas hitam dan dasi biru itu menyambut secara langsung Tony Blair yang memakai jas abu-abu dan dasi merah di depan pintu masuk ke Kantor Presiden sekitar pukul 13.00 WIB.
Saat menyambut mantan Perdana Menteri Inggris periode 1997-2008 itu, Presiden Yudhoyono ditemani sejumlah pejabat antara lain Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin.
Presiden juga menyambut hangat kedatangan Blair. Blair pernah berkunjung ke Jakarta pada tahun 2006.
"Dalam kunjungan pertama itu, saya mengingat Anda berbicara pentingnya merangkul Islam dan Barat serta bekerja sama mengatasi radikalisme," katanya.
Presiden juga mengingat mengenai berbagai upaya yang dilakukan Blair dalam mengatasi beragam persoalan global.
Kedatangan Blair jelang persiapan penduduk Skotlandia untuk memutuskan jadi tidaknya bergabung bersama dengan Inggris Raya. Pengambil keputusan itu akan digelar pada 18 September.
Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris David Cameron, Rabu, menyerukan kepada pemilih di Skotlandia untuk menolak kemerdekaan dalam referendum pekan depan.
Cameron menulis di surat kabar "Daily Mail" menjelang perjalanan kejutan ke Skotlandia dalam upaya melestarikan persatuan Inggris dan Skotlandia yang telah berlangsung selama lebih dari 300 tahun.
"Inggris Raya adalah negara berharga dan istimewa. Itulah yang dipertaruhkan. Jadi janganlah ada satu orang pun di Skotlandia yang ragu. Kami sangat ingin kalian tinggal, kami tidak ingin keluarga bangsa-bangsa ini terpecah belah," tulis Cameron sebagaimana dikutip kantor berita AFP. (WDY)