Denpasar (Antara Bali) - Dinas Pariwisata Provinsi Bali mengharapkan agar Pertamina menjaga stabilitas ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) agar tidak terjadi lagi keterbatasan BBM yang mengganggu aktivitas masyarakat.
"Ada keluhan dari `travel agent` (agen perjalanan wisata) yang sempat kesulitan dalam pengisian BBM. Kalaupun ada harus antre lama dan itu menghambat aktivitas wisatawan," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Juniarta di Denpasar, Sabtu.
Menurut dia, keterbatasan pasokan BBM khususnya BBM bersubsidi yang beberapa hari lalu sempat terjadi hampir seluruh Indonesia itu sangat berpengaruh bagi mobilitas pariwisata khusus biro perjalanan wisata.
Untuk itu kondisi ketersediaan bahan bakar yang sudah normal seperti saat ini harus dipertahankan dan dijaga pasokannya agar tidak terulang kejadian serupa.
"Kami harapkan tetap normal seperti sekarang karena kalau tidak bisa menimbulkan kerugian lagi," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, beberapa hari lalu sejumlah stasiun pengisian bahan bakar minyak umum (SPBU) di seluruh Indonesia termasuk di Bali mengalami keterbatasan stok BBM karena sebelumnya Pertamina melakukan pengaturan suplai BBM bersubsidi.
Stok BBM bersubdisi jenis premium dan solar bahkan kosong di sejumlah SPBU di Pulau Dewata yang mengakibatkan aktivitas masyarakat sempat terganggu.
Dinas Pariwisata Provinsi Bali hingga Januari-Juli 2014 mencatat sebanyak 1.886.802 orang wisatawan mancanegara berwisata di Pulau Dewata atau naik 18,5 persen dari periode sama tahun sebelumnya.
Sebagian besar turis yang datang berasal dari Australia, Tiongkok, Malaysia, Jepang dan Singapura yang menduduki lima besar wisatawan mancanegara. (WDY)