Yogyakarta (Antara Bali) - "Indonesia dalam jangka pendek harus mulai
pembaruan institusi ekonomi dan mutu modal manusia," kata Ketua Bidang
Organisasi Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia, Edy Hamid.
"Hal itu keperluan yang tidak bisa ditunda dan dihindari dalam
jangka pendek ini, dan berlanjut terus ke masa berikutnya atau jangka
panjang," katanya, di Yogyakarta, Senin.
Selain itu, sebagai
negara bertumbuh pesat, Indonesia juga dihadapkan pada ancaman masuk ke
dalam perangkap negara-negara berpendapatan menengah, yang terjebak pada
kesulitan untuk keluar dari perangkap itu menuju negara berpendapatan
tinggi.
"Perhitungan Kementerian Keuangan menunjukkan agar Indonesia
terhindar dari negara berpendapatan menengah dan mencapai negara
berpendapatan tinggi diperlukan pertumbuhan ekonomi yang selalu tinggi,
delapan persen setahun," katanya.
Atas dasar pemikiran itu Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) mengangkat tema Pembaruan Institusi Ekonomi dan Mutu Modal Manusia dalam Sidang Pleno XVII dan Seminar Nasional, di Ternate, Maluku Utara, 3-5 September 2013.
Ia mengatakan kegiatan itu rencananya akan dibuka sekaligus
memberikan pidato kunci presiden terpilih Joko Widodo. Beberapa menteri,
pejabat, dan akademisi akan berbicara dalam forum itu.
Di antara
mereka, terdapat Menteri Negara PPN/Ketua Bappenas, Armida Alisjahbana,
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, Wakil Menteri PAN, Eko
Prasodjo, dan lain-lain. (WDY)
Indonesia Harus Mulai Pembaruan Institusi Ekonomi
Selasa, 2 September 2014 7:48 WIB