Badung (Antara Bali) - Para peserta Pemuda Forum Global Persekutuan untuk Peradaban PBB (UNAOC) mengagumi Pura Taman Ayun di Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, sebagai salah satu Warisan Budaya Dunia.
Sebanyak 100 pemuda berusia antara 18 hingga 30 tahun dari berbagai latar belakang budaya dan agama mengikuti "Youth Event and Field Trip" serangkaian UNAOC di Pura Taman Ayun, Kamis.
Rombongan para delegasi pemuda internasional yang dipimpin langsung oleh Ibnu Hadi (Direktur Amerika Utara dan Tengah pada Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI) dan Isabel (UNAOC Refresentatif) tersebut sangat berkesan dan mengagumi keindahan Kawasan Pura Taman Ayun.
Kedatangan rombongan pemuda itu disambut langsung oleh Sekda Kabupaten Badung Kompyang R. Swandika bersama Asisten Pemerintahan dan Kesra Ida Bagus Agung Yoga Segara, Penglingsir Puri Ageng Mengwi Anak Agung Gde Alit, pengelola Taman Ayun Anak Agung Prana, dan jajaran pejabat di lingkungan pemerintah daerah setempat.
Peserta program kepemudaan dari UNAOC itu saat tiba di Pura Taman Ayun langsung disambut alunan nada "beleganjur" dan pagar ayu dari siswa-siswi SMA Negeri 1 Mengwi.
Para peserta bisa menyaksikan langsung kegiatan tradisional di dapur pura seperti "mejejaitan", "nyamuh", dan sajian makanan khas Bali.
Tidak hanya itu, peserta juga dapat melihat dari dekat pameran pertanian yang menampilkan pertanian tradisional hingga modern dan demo kerajinan dari pengerajin kabupaten terkaya di Pulau Dewata itu.
Kepala Sub-Bagian Humas dan Protokol Pemkab Badung Anak Agung Gede Raka Yuda sangat mendukung UNAOC yang digelar di Nusa Dua itu.
"Terkait kunjungan Youth Forum di Pura Taman Ayun, Pemkab Badung telah menyiapkan berbagai kegiatan yaitu lokakarya untuk mengenalkan tarian tradisional beserta perangkat pendukungnya berupa gambelan Bali sekaligus memberikan kesempatan kepada para delegasi untuk berlatih dan belajar menari Tarian Bali," ujarnya.
Pada lokakarya itu divisualisasikan penjelasan terkait subak sebagai organisasi yang berperan penting dalam melestarikan budaya pertanian di Pulau Dewata.
Sementara itu, Direktur Amerika Utara dan Tengah pada Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI, Ibnu Hadi, menjelaskan bahwa acara itu diikuti oleh 100 pemuda berusia antara 18 dan 30 tahun dari latar belakang budaya dan agama yang beragam dipilih dari sekitar tiga ribu pelamar dari seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, 40 peserta internasional dan 60 orang Indonesia.
"Tema yang diangkat adalah `Unity in Diversity` (Bhineka Tunggal Ika), di mana perbedaan itu harus dihayati sebagai suatu kekayaan," ujarnya.
Kunjungan itu dilakukan untuk memperkenalkan dari dekat kondisi Taman Ayun yang sudah diakui dunia sebagai warisan budaya dunia. "Dari kunjungan ini mereka akan membuat suatu rekomendasi yang dibacakan di depan Sekjen PBB, Presiden RI, Menlu RI dan petinggi-petinggi dunia pada pembukaan UNAOC. (WDY)