Nusa Dua (Antara Bali) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengapresiasi
peran besar diplomat senior Indonesia, mendiang Ali Alatas, dalam
penyusunan konsep Aliansi Peradaban PBB (UNAOC).
"Sekarang juga merupakan saat yang baik untuk memberikan
penghormatan pada diplomat dan negarawan hebat Indonesia, Ali Alatas,
atas jasa-jasanya dalam Kelompok Tingkat Tinggi pada masa-masa awal
Aliansi," kata Presiden Yudhoyono dalam pidatonya saat membuka pertemuan
ke-6 Forum Global UNAOC.
Menurut Presiden, saat Aliansi masih ada dalam tahap konsep, Ali
Alatas telah bekerja keras untuk memastikan agar Aliansi itu tidak hanya
fokus pada Islam dan dunia Barat namun juga melibatkan seluruh
peradaban tanpa terkecuali.
"Ini adalah hal yang cukup penting bagi kami di Indonesia," kata Presiden merujuk pada keberagaman budaya di Indonesia.
Sebanyak 106 perwakilan dari negara-negara PBB dan sekitar 1.300
partisipan dari berbagai latarbelakang budaya dan agama di dunia
menghadiri pertemuan tersebut untuk membahas persatuan dalam keberagaman
dan mencegah tindakan ekstrimisme, selain menjembatani jurang antara
Islam dan Barat.
Presiden Yudhoyono, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Utusan PBB
untuk UNAOC Abdulaziz Al-Nasser, Presiden Sesi ke-68 Sidang Umum PBB
John William Ashe, Perdana Menteri Timor-Leste Kay Rala Xanana Gusmao,
Menlu Marty Natalegawa, Menlu Spanyol Jose Manuel Garcia-Margallo, dan
Deputi Menlu Turki Naci Koru menyampaikan pandangannya dalam pertemuan
ke-6 forum global itu.
Seusai membuka pertemuan UNAOC, Presiden Yudhoyono dengan didampingi
oleh Ibu Ani Yudhoyono kemudian kembali ke Jakarta dengan menggunakan
pesawat kepresidenan.
Pesawat yang membawa Presiden beserta rombongan bertolak dari
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada pukul 15.00 Wita. (WDY)
Presiden Apresiasi Peran Ali Alatas di UNAOC
Jumat, 29 Agustus 2014 14:44 WIB