New York (Antara Bali) - Harga minyak turun pada Selasa (Rabu pagi WIB) dengan kontrak utama Eropa jatuh ke tingkat terendah dalam 13-bulan terakhir, setelah Badan Energi Internasional (IEA) memangkas prospek permintaan global untuk tahun ini dan 2015.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September, turun 71 sen menjadi ditutup pada 97,37 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP.
Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman September anjlok 1,66 dolar AS menjadi 103,02 dolar AS per barel, harga penutupan terendah sejak 1 Juli 2013.
Menunjuk ke pertumbuhan ekonomi dunia yang lebih lambat, IEA memproyeksikan permintaan minyak tahun ini akan naik sebesar 1,0 juta barel per hari menjadi 92,7 juta barel per hari, dibandingkan dengan perkiraan Juli untuk pertumbuhan 1,2 juta barel per hari.
IEA, unit kebijakan minyak Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), juga memangkas proyeksi permintaan 2015 menjadi 94 juta barel per hari, 300.000 barel lebih rendah dari prediksi sebelumnya.
IEA mengutip penurunan "curam mengejutkan" dalam permintaan minyak di negara-negara maju dan menggambarkan pasar secara umum mendapat pasokan yang berlimpah.
"Meskipun terjadi konflik bersenjata di Libya, Irak dan Ukraina, pasar minyak hari ini terlihat dipasok lebih baik dari yang diharapkan, dengan minyak berlimpah bahkan dilaporkan di basin Atlantik," kata IEA.
"Fundamental-fundamental yang mendasari pelemahan di pasar terus mendorong harga minyak lebih rendah," kata Gene McGillian pialang dan analis di Tradition Energy.
"Kami memiliki cukup banyak persediaan minyak," tambahnya.
Para pedagang akan memiliki kesempatan untuk menilai keadaan persediaan terbaru di AS pada Rabu waktu setempat, ketika Badan Informasi Energi AS merilis laporan mingguan persediaan minyaknya. (WDY)
Penerjemah: Apep Suhendar