Jakarta (Antara Bali) - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo melakukan pembahasan terkait
penerapan sistem transaksi non-tunai (Non-Cash Transaction/NCT) di Ibu Kota.
"Tadi membicarakan mengenai transaksi non-tunai di Jakarta. Kita
ingin agar transaksi non-tunai itu menjadi sebuah gerakan nasional,"
kata Jokowi usai melakukan pertemuan dengan Agus Martowardojo di Balai
Kota, Jakarta Pusat, Kamis.
Menurut dia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menerapkan
sistem tersebut untuk menghindari kemungkinan adanya transaksi yang
berpotensi dikorupsi, baik dalam pengadaan barang dan jasa maupun
pelaksanaan proyek-proyek.
"Kita kan sudah mulai menerapkan pembayaran non-tunai dan sudah dilakukan e-audit (audit elektronik) juga. Selanjutnya, kita ingin agar ini diterapkan di semua daerah," ujar Jokowi.
Dalam pembicaraan tersebut, kata dia, Gubernur Bank Indonesia
antara lain mengoreksi pelaksanaan evaluasi terkait penerapan sistem NCT
di Jakarta.
"Beliau mengapresiasi penerapan transaksi non-tunai, khususnya
untuk transaksi yang besar-besar, seperti proyek atau pengadaan. Tapi,
kita juga harus upayakan agar sistem itu juga sampai ke transaksi yang
kecil-kecil," tutur Jokowi.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan, ia mengatakan, akan
mengupayakan agar seluruh transaksi, baik dalam skala besar maupun skala
kecil, dilakukan secara non-tunai.
"Skala kecil itu, misalnya pembayaran retribusi rumah susun sebesar
Rp150.000 dan retribusi pedagang kaki lima sekitar Rp4.000 sampai
Rp6.000 sudah kita lakukan. Nanti, semuanya lah kita usahakan," kata
Jokowi. (WDY)
Jokowi-Agus Martowardojo Bahas Penerapan Sistem NCT
Kamis, 7 Agustus 2014 17:10 WIB