Negara (Antara Bali) - Pos pantau PLN untuk mengawasi kabel bawah laut Jawa-Bali, di Kelurahan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, digerus abrasi sehingga terancam roboh.
Pantauan di lokasi, Kamis, jarak air laut dengan pos pantau yang berada di Dusun Jineng Agung tersebut sudah sangat dekat, bahkan penahan ombak yang dibuat dari cor serta batu mulai hancur.
"Cor serta batu tersebut baru dipasang beberapa waktu lalu, sekarang sudah hancur karena ombak sangat besar," kata Wayan Wenten, salah seorang warga setempat.
Untuk menahan ombak, di sekitar pos pantau tersebut juga dipasang karung berisi pasir dengan ditahan bambu, namun kondisinya juga sudah porak poranda akibat gempuran ombak.
Selain Pos PLN, abrasi di wilayah ini juga mengancam puluhan rumah warga, khususnya yang bermukim di RT 08.
Menurut Wenten, dulu jarak rumahnya dengan laut cukup jauh, tapi sekarang hanya dibatasi gang kecil serta buis, yang terus digerus abrasi.
"Kalau ombak terlalu besar, air laut sampai masuk ke rumah saya. Meskipun takut, kami hanya bisa pasrah," ujarnya.
Warga berharap, pemerintah memberikan perhatian, dengan membangun sarana pengaman pantai, karena wilayah tersebut merupakan pemukiman padat penduduk.(GBI)