Negara (Antara Bali) - Petani di Desa Tuwed, Kabupaten Jembrana melakukan protes, terkait tambak yang diperluas di dekat areal persawahan mereka karena menyebabkan air laut masuk.
"Kami sudah menerima surat keberatan dari petani penyanding tambak tersebut. Setahu saya, rekomendasi untuk perluasan tambak itu juga belum diberikan," kata Camat Melaya, Putu Eka Suarnama, saat dikonfirmasi, Senin.
Menurutnya, izin dari Pemkab Jembrana hanya diberikan untuk areal tambak yang sudah beroperasi saat ini.
Pantauan di lokasi, air laut masuk ke areal persawahan produktif di wilayah tersebut, lewat saluran air yang dibuat pihak tambak.
Menurut salah seorang petani, masuknya air laut ke lahan persawahan, membuat padi yang mereka tanam mati, serta tanahnya berkurang kesuburannya.
Pengamatan di sekitar tambak tersebut, hektaran tanaman padi milik petani rusak maupun mati karena terendam air laut.
Selain karena saluran air pemilik tambak, posisi lahan sawah yang lebih rendah dari tambak tersebut juga menjadi penyebab, air laut masuk kesana.
Meskipun ada keberatan dari petani, alat berat terus bekerja memperluas tambak ini, termasuk dengan mengurug beberapa bagian tambak tersebut.(GBI)