Denpasar (Antara Bali) - Para relawan pendukung capres dan cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa diberi pelatihan khusus untuk mengawal hasil suara pemilihan presiden dan wakil presiden pada 9 Juli 2014.
Ketua Advokasi Relawan Sahabat Prabowo-Hatta di Bali, Alfreds Leonard Dengah di Denpasar, Kamis, mengatakan para relawan "Sahabat Prabowo" diberi pelatihan khusus untuk mengawal hasil suara capres Prabowo-Hatta.
"Mereka diberi pemahaman mengenai berbagai potensi terjadi kecurangan, mulai dari TPS hingga penghitungan suara di tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten dan kota di Bali," katanya.
Menurut dia, pencegahan kecurangan dan pengawalan hasil suara menjadi tahapan krusial yang sangat menentukan hasil pilpres tersebut.
"Para relawan diberi advokasi. Mereka akan bekerja pada hari pencoblosan dan setelah pencoblosan untuk mengantisipasi kecurangan. Mereka harus diberi pemahaman potensi kecurangan dan strategi mengantisipasinya," ujarnya.
Ia mengatakan advokasi itu penting dilakukan, selain kerja keras relawan untuk menggalang dukungan masyarakat untuk mendukung dan memenangkan pasangan Prabowo-Hatta di Bali.
"Kerja keras relawan dan dukungan suara masyarakat akan mubazir jika kita tidak mengawal dengan proses penghitungan dan rekapitulasi suara di semua tingkatan mulai dari TPS, PPS, PPK, sampai KPU)," ujarnya.
Hal senada dikatakan Tim Hukum Relawan Koalisi Bhinneka Tunggal Ika, sekaligus Tim Hukum Pemenangan Jokowi-JK Provinsi Bali, I Gede Wija Kusuma, para relawan dilatih untuk mengamankan hasil suara yang diraih pasangan Jokowi-JK.
"Potensi kecurangan biasa terjadi saat penghitungan dan rekapitulasi suara. Relawan, selalu kami kumpulkan, dan dilatih untuk mengawasi keseluruhan proses pencoblosan termasuk mengawasi penghitingan suara hingga ke KPU," katanya.
Pemilihan umum presiden dan wakil presiden 9 Juli 2014 diikuti dua kandidat, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa nomor urut satu dan Joko Widodo-Jusuf Kalla nomor urut dua. (WDY)