Makassar (Antara Bali) - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityawara,
menyatakan ancaman peningkatan inflasi tidak bisa hanya diatasi dengan
penetapan suku bunga acuan.
"Suku bunga selalu lebih tinggi daripada inflasi, kalau inflasi
tidak turun, jangan berharap suku bunga turun," kata Mirza Adityaswara
dalam seminar mendorong percepatan reformasi struktural untuk penguatan
ekonomi kawasan Indonesia Timur, di Makassar, Senin.
Menurut Mirza, upaya menekan inflasi juga harus diupayakan dari sisi
penyediaan kebutuhan masyarakat. BI mencatat dalam beberapa tahun
terakhir sebelum 2013 Indonesia tidak pernah mengalami inflasi di atas
5,0 persen. Namun, Indonesia mengalami inflasi 8,3 persen pada 2013
karena kenaikan harga minyak.
Sementara itu di tempat yang sama,
Gubernur BI Agus Martowardojo menyebutkan bahwa Indonesia masuk dalam
negara dengan penghasilan menengah. Kondisi tersebut mendorong
peningkatan permintaan terhadap komoditas, sementara penyediaan atas
permintaan masih belum dapat dipenuhi dari dalam negeri.
"Ketika permintaan meningkat, sementara penyediaan dari produksi
sendiri kurang, yang terjadi adalah peningkatan impor," katanya.
Menurut dia, Indonesia menghadapi kondisi impor lebih besar daripada
ekspor yang akan menjadi masalah besar jika tidak segera diatasi. (WDY)
BI: Penetapan Bunga Tidak Cukup Atasi Inflasi
Senin, 23 Juni 2014 12:30 WIB