Denpasar (Antara Bali) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali melakukan penanganan penyakit hewan kepada manusia atau "zoonosis" melalui upaya pencegahan dari sumber penularannya.
"Untuk penanganan penyakit dari hewan ke manusia harus dicegah dari sumber penularannya," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, Drh. Nata Kesuma di Denpasar, Sabtu.
Dalam mengantisipasi, mencegah dan penanggulangan penularan tersebut, lanjut dia, pihaknya mengambil langkah - langkah operasional dari berbagai sektor yang terintegrasi.
Nata Kusuma menambahkan langkah tersebut dapat dilakukan dengan cepat dalam satu sistem sehingga terfokus untuk pengendalian secara nasional.
"Dengan melakukan pencegahan dan percepatan zoonosis tersebut kami melakukan langkah - langkah terpadu," ujarnya.
Selain itu untuk melakukan pencegahan tersebut sudah banyak didukung dari pemerintah pusat, daerah, dunia usaha, lembaga non-pemerintah, perguruan tinggi, lembaga internasional, organisasi profesi dan seluruh elemen masyarakat.
Tujuan pencegahan penularan zoonosis di Bali agar tidak berdampak pada aspek sosial, ekonomi, keamanan, dan kesejahteraan masyarakat sehingga ancama penularan penyakit dari Hewan-Manusia (zoonosis) tidak meningkat.
Untuk pencegahan zoonosis yang bersumber dari hewan dan mewabah kepada manusia pihaknya mengupayakan veteriner atau melakukan pemantauan kesehatan hewan secara berkala.
Ia menambahkan bahwa salah satu penyakit hewan yang menular kepada manusia yakni rabies, avian influenza atau rabies yang sudah marak di Bali kemudian brucellosis dan antrax terdapat di NTT.
"Penyakit tersebut menularan dari hewan ke manusia sehingga upaya pencegahan harus dilakukan," ujarnya. (WDY)