Denpasar (Antara Bali) - Instalasi Forensik Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar melakukan visum jenazah, Bernhard Pengestu Tampubolon (40) yang diduga "overdosis" di kamar kontrakannya di Jalan Suli, Desa Dangin Puri, Denpasar Utara.
"Korban dilakukan visum di Ruang Forensik RSUP Sanglah, Selasa (13/5) pukul 09.00 Wita. Kemudian jenazah dilakukan pemeriksaan luar tadi pagi," kata Kepala SMF Forensik RSUP Sanglah Denpasar, dr IB Putu Alit,DMF,SpF, di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan jenazah tiba di Instalasi Forensik RSUP Sanglah, Senin (12/5) sekitar pukul 15.15 Wita dengan kondisi korban sudah mengalami proses pembusukan.
Putu Alit menjelaskan pada bagian tubuh jenazah terdapat pelebaran pembuluh balik, warna kulit kehijauan sekitar perut kiri dan kanan bagian bawah.
"Korban diperkirakan meninggal antara 24 hingga 33 jam sebelum dilakukan pemeriksaan luar," ujarnya.
"Jenazah juga tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan dan memang murni korban meninggal akibat sakit," katanya.
Ia menambahkan mengenai korban diduga terindikasi overdosis akibat obat-obatan saat ditemukan di kontrakan korban tersebut, lanjut dia korban hanya minum obat yang dijual bebas seperti paracetamol.
"Kematian korban disebabkan oleh penyakit bukan karena obat itu sehingga bukan menjadi penyebab kematiannya," ujarnya.
Pria yang berasal dari Pematang Siantar, Medan itu pertama kali ditemukan oleh teman kerjanya saat datang ke kontrakannya dan menemukan korban dalam kondisi membusuk pada Senin (12/5) lalu, pukul 13.00 Wita.
Sebelunya teman korban sempat menggedor pintu kamar kontrakan tersebut, namun tidak ada yang membuka sehingga membuat dirinya penasaran.
Korban yang sehari-harinya bekerja sebagai "advertising" sudah ditemukan tidak bernyawa dengan kondisi tubuh membiru dan mengeluarkan darah dari hidung serta aroma busuk.
Kejadian tersebut kemudian dilaporkan kepada pemilik warung di depan rumah kontrakan yang bernama Moengin (47) dan langsung memberitahukan kepada pengurus lingkungan untuk segera dilaporkan ke polisi.
Sebelum ditemukan tewas, korban setiap pagi kerap membeli rokok, roti dan susu kedelai di warung milik Moengin. Namun, sejak Minggu (11/5) pagi korban tidak datang ke warung.
Selain itu, korban yang biasanya menyetel musik keras-keras di dalam kamar, sejak Sabtu (10/5) tidak terdengar lagi suara musiknya hingga korban ditemukan tidak bernyawa di rumah kontrakannya.
"Saat ini jenazah korban sudah dibawa pulang ke Medan oleh pihak keluarga," ujarnya. (WRA)
RSUP Sanglah Lakukan Visum Dugaan "Overdosis"
Selasa, 13 Mei 2014 20:02 WIB