Denpasar (Antara Bali) - Perkembangan ekonomi Bali pada triwulan I-2014 mengalami pertumbuhan negatif (kontraksi) sebesar 0,39 persen dibandingkan triwulan IV-2013 (q-to-q).
Namun dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 5,43 persen, lebih lambat dari pertumbuhan triwulan I-2013 yakni 6,71 persen, kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Panusunan Siregar di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan, pertumbuhan negatif triwulan I-2014 dibanding triwulan IV-2013 itu akibat kontraksi sejumlah sektor perekonomian, antara lain sektor pertanian sebesar 2,84 persen, penggalian 5,73 persen, sektor listrik, gas dan air bersih (LGA) 0,58 persen dan sektor jasa-jasa 1,93 persen.
Sejumlah sektor lainnya tetap tumbuh meski mengalami perlambatan. Kontraksi sektor pertanian sangat dipengaruhi oleh menurunnya nilai tambah pada subsektor tanaman bahan makanan dan tanaman perkebunan masing-masing sebesar 7,35 persen serta 2,84 persen.
Demikian pula menurunnya nilai tambah subsektor tanaman pangan pada triwulan I-2014 sangat dipengaruhi oleh turunnya nilai produksi tanaman padi sebesar 26,77 persen.
Kontraksi pada sektor penggalian akibat menurunnya aktivitas dari beberapa penggalian seperti di Kabupaten Karangasem yang tercermin dari menurunnya produksi sebesar 6,19 persen.
Selain itu juga menurunnya penerimaan pajak sektor penggalian. Kontraksi sektor LGA disebabkan karena berkontraksinya subsektor listrik sebesar 0,58 persen.
Sementara kontraksi pada sektor jasa-jasa karena berkontraksinya subsektor pemerintahan umum sebesar 4,52 persen, seperti pada triwulan sebelumnya.
Panusunan Siregar menjelaskan, sektor pemerintahan cenderung mengalami penurunan pada awal tahun 2014 sebagai akibat dari belum optimalnya penyerapan anggaran pada awal tahun.
Namun perekonomian Bali pada triwulan I-2014 dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 5,43 persen, lebih lambat dari pertumbuhan triwulan I-2013 yakni 6,71 persen.
Pertumbuhan hampir terjadi pada semua sektor, kecuali bidang penggalian turun 5,70 persen dan sektor konstruksi juga turun sebesar 5,27 persen.
Panusunan Siregar menambahkan, sektor yang mengalami pertumbuhan meliputi jasa-jasa sebesar 9,23 persen, diikuti sektor keuangan yang tumbuh 7,99 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) 6,58 persen dan LGA 3,30 persen.
Pertumbuhan terendah terjadi pada sektor pertanian yang hanya satu persen, sektor yang memberikan sumbangan di Bali pada triwulan I-2014 adalah PHR sebesar 2,08 persen, menyusul sektor jasa-jasa 1,35 persen dan sektor angkutan 0,78 persen, ujar Panusunan Siregar. (WDY)