Jakarta (Antara Bali) - Anggota Komisi XI DPR RI, Arif Budimanta mengeapresiasi masuknya
Indonesia dalam peringkat ekonomi ke-10 dunia, berdasarkan dari Gross Domestic Product (GDP), dari sebelumnya posisi ke-16.
"Kondisi
ini patut kita apresiasi dan syukuri karena artinya perekonomian kita
memiliki kontribusi yang cukup besar sehingga dapat meningkatkan posisi
tawar kita di kancah internasiona," kata Arif di Jakarta, Senin.
Sebelumnya,
pada Sabtu (3/5) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan bahwa
ia mendapat kabar dari Menteri Keuangan bahwa World Bank sudah
menetapkan peringkat ekonomi sedunia berdasarkan GDP (Produk Domestik
Bruto) dan purchasing power imparity (tingkat daya beli). "Indonesia ditetapkan sebagai ekonomi nomor 10 di dunia," kata Presiden SBY dalam laman setkab.go.id.
Presiden
menyebutkan, sembilan negara yang berada di peringkat teratas adalah
Amerika Serikat, Republik Rakyat Tiongkok, India, Jepang, Jerman, Rusia,
Brasil, Prancis, dan Inggris.
"Tentu ini awal yang baik, tapi
masih panjang perjalanan kita, masih banyak masalah yang harus diatasi,"
kata SBY seraya menyampaikan, pada tahun 2013 lalu, posisi Indonesia
masih berada di peringkat ke-16.
Presiden mengajak rakyat dan
bangsa Indonesia mensyukuri capaian ini, dan meminta agar masyarakat
yang mempunyai pikiran 'Ah, Indonesia mana bisa' untuk mengubah
pikirannya. "Insya Allah Indonesia bisa," Presiden menegaskan.
Ekonomi masyarakat
Namun
Arif Budimanta juga mengingatkan, kondisi ekonomi masyarakat Indonesia
juga harus ikut meningkat seiring dengan peningkatan kontribusi
Indonesia di dalam perekonomian dunia tersebut.
"Peningkatan
kesejahteraan masyarakat harus lebih diutamakan dibandingkan dengan
peringkat-peringkat Internasional yang sering kali tidak mencerminkan
kesejahteraan masyarakat secara riil," kata politisi Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan (PDIP).
Harus diingat, sambungnya, masuknya Indonesia dan beberapa negara ke dalam negara dengan share GDP terbesar di dunia ini ditunjang oleh jumlah penduduk yang besar.
"Jadi jika lebih perhatikan data tersebut, share penduduk kita terhadap jumlah penduduk dunia yakni sebesar 3,6 persen lebih besar dari share GDP.
Artinya besarnya GDP kita lebih ditunjang oleh jumlah penduduk yang
besar atau dengan kata lain jika melihat GDP perkapita Indonesia
nilainya relatif kecil dibandingkan negara lain. Hal serupa juga terjadi
pada China dan India yang share penduduknya masing-masing 19,9 persen dan 18,1 persen," kata Arif.
Perekonomian Indonesia akan lebih hebat jika produktivitas tenaga kerja
lebih ditingkatkan, percepatan pembangunan infrastruktur dilakukan,
kesempatan berusaha diperluas dan dipermudah.
"Jika pendapatan per kapita masyarakat meningkat maka kontribusi kita
akan semakin hebat di dunia," ujarnya.
Adapun negara dengan peringkat tertinggi secara berturut-turut yakni AS
(17,1%), China (14,9%), India (6,4%), Jepang (4,8%), Jerman (3,7%),
Rusia (3,5%), Brazil (3,1%), Perancis (2,6%), Inggris (2,4%) dan
Indonesia (2,3%). (WDY)
Indonesia Masuk 10 Ekonomi Besar Dunia, Legislator Apresiasi
Senin, 5 Mei 2014 11:47 WIB