Jakarta (Antara Bali) - Direktur Eksekutif Indo Strategi, Andar Nubowo menilai jika
Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla maka dikhawatirkan terjadi
"matahari kembar" ketika keduanya memenangi Pilpres karena Kalla mungkin
akan menjadi the real president.
Hal
ini, kata dia, sudah diperlihatkan Kalla ketika menjadi wakil presiden
untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada periode 2004--2009 sehingga
pad Pilpres 2009 Yudhoyono mengajak tokoh lain, yakni Boediono, untuk
menjadi wakil presiden.
Andar justru menilai politisi senior Partai Golkar Akbar Tandjung lebih tepat mendampingi Jokowi.
"Akbar
Tandjung meskipun berasal dari luar Jawa, memiliki kepribadian yang
lembut seperti orang Jawa," kata Andar pada diskusi "Menakar
Capres-Cawapres Jawa-Luar Jawa 2014" di Jakarta, Minggu.
Andar
menilai Akbar lebih memahami peta politik nasional dan berkarakter
lembut sehingga pasangan Jokowi-Akbar akan berjalan lancar dan mulus.
Akbar juga dinilai Andar memiliki pengaruh besar di tengah masyarakat.
"Pak Akbar memiliki Islam credential, yakni mampu membawa gerbong nasionalis dan massa Islam untuk mendukung pasangannya," kata dia.
Usul
Andar ini dia rujukkan kepada hasil survei Freedom Foundation pada 31
Maret hingga 7 April 2014 terhadap 1.090 responden di seluruh Indonesia
yang menyimpulkan jika Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla makan
kemungkinan dipilih 40,6 persen, sedangkan jika berpasangan dengan Akbar
34,1 persen. (WDY)
Jokowi-JK Dikhawatirkan Ciptakan "Matahari Kembar"
Minggu, 13 April 2014 21:20 WIB