Nusa Lembongan, (Antara Bali) - Tanaman Budidaya rumput laut di perairan Nusa Lembongan, Kabupaten Klungkung, Bali, terserang hama ikan sehingga mengakibatkan petani di pulau itu rugi.
"Sudah hampir satu tahun serangan hama ikan ini terjadi," kata Nyoman Risna (47), petani rumput laut, saat ditemui di Dusun Adat Kelod, Desa Jungut Batu, Nusa Lembongan, Jumat.
Harga rumput laut pun di Nusa Lembongan tidak terlalu bagus bagi petani, yakni Rp10.000 per kilogram untuk jenis Cattoni dan Rp3.500 per kilogram untuk jenis Spinusum.
"Untuk jenis Cattoni saja harga bibitnya Rp20.000 per 2 meter. Kalau ombaknya besar, tidak bisa dibudidaya," kata Wayan Surina (44), petani rumput laut asal Desa Jungut Batu lainnya.
Petani rumput laut di Desa Jungut Batu meminta perhatian kepada Pemerintah Kabupaten Klungkung untuk mengatasi hama ikan yang menyerang tanaman rumput laut.
"Setidaknya bisa meringankan beban kami. Syukur-syukur kalau ada bantuan bibit rumput laut dari pemerintah," kata Wayan Surina.
Selain menghadapi masalah hama, petani rumput laut di Nusa Lembongan juga terkendala lahan penjemuran seiring dengan maraknya pembangunan sarana akomodasi wisata.
"Kami sarankan mereka jemur rumput laut di bukit yang lahannya masih kosong," kata Kepala Desa Jungut Batu Gede Suryawan.
Menurut dia, petani rumput laut sering kali lupa kalau lahannya telah dijual atau disewakan kepada investor untuk akomodasi wisata. "Karena terbiasa, mereka menjemur di situ," ujarnya.
Nusa Lembongan yang berada di sebelah tenggara daratan Pulau Bali merupakan sentra rumput laut berkualitas ekspor. Mayoritas masyarakat Nusa Lembongan menggantungkan hidupnya pada rumput laut.
Namun setelah menjadi tujuan utama wisatawan mancanegara yang mengunjungi Bali, Nusa Lembongan pun marak oleh pembangunan akomodasi wisata berbintang sehingga menyerap banyak tenaga kerja lokal. (WDY)
Rumput Laut di Nusa Lembongan Terserang Hama
Jumat, 11 April 2014 9:22 WIB