Wellington,
Selandia Baru (Antara Bali)- Sebuah penelitian terbaru dari Selandia
Baru menunjukkan bakteri yang dimasukan ke dalam tubuh dapat membantu
pasien kanker melawan tumor, seperti melanoma.
Hasil penelitian
memperlihatkan bakteri dapat menstimulasi sebuah tipe respon kekebalan
tubuh sebagai pembunuh sel efektif melawan kanker.
"Dengan
menggunakan bakteri, kami dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk
melawan kanker dan hasil (penelitian) kami memperlihatkan pembunuh sel
alami sangat penting dalam meningkatkan respon ini," kata Profesor
Alex McLellan dari Universitas Otago, seperti dilansir kantor berita
Xinhua.
Ia menambahkan, pembunuh alami sel-sel ini dirangsang
oleh bakteri untuk meningkatkan potensi respon kekebalan tubuh terhadap
tumor.
"Menariknya, sel-sel pembunuh alami tampaknya tidak
membuat vaksin apapun kuat, melainkan meningkatkan visibilitas tumor
respon kekebalan yang disebabkan oleh vaksinasi, " ujar McLellan.
Kemudian,
masih kata dia, sebuah pendekatan imunologi kanker pernah dilakukan
pada tahun 1890-an ketika dokter bedah AS, William Coley menemukan pasien
terinfeksi bakteri, maka bakteri itu memiliki dampak yang signifikan
atau bahkan menghancurkan kanker.
"Namun, pendekatan itu tidak dipelajari secara serius setelah adanya pengembangan kemoterapi dan radiasi," ujarnya.
Menurut
McLellan, langkah berikutnya adalah menguji temuan menggunakan sel
manusia , lalu memperluasnya ke pasien kanker melalui kolaborator di
Jerman, katanya. (WDY)
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Bakteri Bisa jadi Senjata Melawan Kanker
Senin, 3 Maret 2014 15:38 WIB
Dengan menggunakan bakteri, kami dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker dan hasil (penelitian) kami memperlihatkan pembunuh sel alami sangat penting dalam meningkatkan respon ini,"