Denpasar (Antara Bali) - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Ida Bagus Subhiksu menyayangkan sikap oknum sopir taksi dari Paguyuban Jasa Wisata Bali atau PJWB yang menurunkan paksa penumpang, termasuk wisatawan asing saat demo pada Senin (7/6).
"Silakan demo, tapi jangan anarkis. Pariwisata Bali memerlukan stabilitas keamanan. Jika sampai ada penurunan paksa wisatawan yang naik taksi, itu sudah tidak benar," kata Subhiksu di Denpasar, Selasa.
Dikatakan, aksi demonstrasi oleh sopir taksi tersebut dapat mempengaruhi citra Bali di mata wisatawan. Hal itu tidak menutup kemungkinan akan berpengaruh juga terhadap kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata.
"Kita perlu sadari bahwa pariwisata menjadi lokomotif pembangunan Bali di semua sektor, salah satunya sektor penggerak ekonomi ," ucapnya.
Bisa dibayangkan, kata dia, jika tidak ada wisatawan ke Bali akan mempengaruhi sektor kehidupan dan dipastikan penumpang taksi pun akan berkurang.
Ia berharap semua pihak sadar dan tidak berbuat anarkis apabila melakukan unjuk rasa.
"Silakan salurkan aspirasi yang tidak sesuai dengan hati nurani, tapi jangan berbuat anarkis. Dengan perbuatan tersebut semuanya nantinya akan dirugikan," katanya.
Hal senada juga diungkapkan tokoh pariwisata Bali Bagus Sudibya, bahwa tindakan oknum sopir taksi berbuat anarkis berpengaruh terhadap kepariwisataan Bali.
"Aksi seperti ini memang bisa mengganggu pariwisata. Ada penurunan kenyamanan kepada wisatawan saat berada di Bali," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, pemerintah harus segera menyelesaikan persoalan taksi ini. Jangan sampai berlarut-larut seperti ini.
"Semua pihak harus duduk bersama di mediasi pemerintah. Jangan sampai persoalan itu menjadi bola liar," katanya.(*)
Disparda Sayangkan Demo Taksi yang Turunkan Wisman
Selasa, 8 Juni 2010 14:20 WIB