Jakarta (Antara Bali) - Salah satu korban tabrakan kereta rel listrik (KRL) dengan mobil tangki Pertamina di Kawasan Bintaro, Tangerang Selatan yang dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) sudah pulang karena hanya mengalami sesak nafas.
"Korban yang bernama Anieke Yolanda tadi sudah pulang sekitar jam 16.15. Dia hanya sesak nafas dan trauma. Setelah diuap tadi langsung pulang," kata petugas keamanan RSPP bernama Holil Junaidi kepada wartawan di Jakarta, Senin.
Menurut Kepala Manajemen Bisnis RSPP Indra Maulana, sebelumnya ada lima orang yang dirawat di rumah sakit tersebut, dua diantaranya adalah sopir dan kenek mobil tangki Pertamina yang terlibat dalam kecelakaan tersebut.
Chosimin, sopir mobil tangki, mengalami luka bakar sekitar 10 persen pada bagian wajah sedangkan keneknya, Mujiono, terbakar pada bagian wajah mencapai 25 persen.
Korban lain yang saat ini masih dirawat di RSPP adalah Slamet dan Iska Andini. Slamet dibawa ke RSPP bersamaan dengan Chosimin dan Mujiono pada pukul 13.00, sedangkan Iska Andini dibawa ke RSPP pada pukul 14.45.
Iska Andini mengalami luka bakar di telapak kaki kanan, siku kiri dan punggung atas kiri. Saat ini mereka masih dirawat secara intensif.
Sebelumnya, terjadi kecelakaan antara KRL Commuter Line jurusan Serpong-Tanah Abang dengan mobil tangki Pertamina di pintu perlintasan Pondok Betung, Bintaro pada pukul 11.25 WIB.
Menurut informasi, tabrakan tersebut diduga terjadi karena pintu perlintasan mengalami malfungsi sehingga belum tertutup sempurna. Saat pintu baru tertutup setengah, mobil tangki terus berjalan dan tertabrak KRL.
Tabrakan tersebut mengakibatkan ledakan dan kebakaran. Korban saat ini dirawat di beberapa rumah sakit. Sebanyak 10 orang dilaporkan meninggal dunia, termasuk masinis dan petugas KRL.