Jakarta (Antara) - Wartawan Antara Fransiska Ninditya, korban selamat kecelakaan KRL Commuterline yang menabrak truk tanki pengangkut bahan bakar minyak, mengaku sempat mendengar dentuman ledakan tiga kali di bagian gerbong depan atau gerbong khusus wanita.
Akibat ledakan itu menimbulkan asap pekat yang membuat penumpang kesulitan bernafas dan perih di mata.
"Saya berada di gerbong depan yaitu gerbong khusus perempuan, di dalam gerbong itu terdengar bunyi ledakan hingga tiga kali," ujar Fransiska Ninditya di Bintaro Permai, Tangerang, Banten, Senin.
Ia mengatakan kereta terguling ke kanan dan para penumpang berusaha mencari jalan ke luar lewat gerbong bagian belakang, sementara yang lain panik.
"Keretanya terguling ke kanan dan aku nyari alat pemecah kaca tidak ada , satpam gak ada, gerbong depan, itu khusus perempuan itu. Penumpang yang lain berusaha cari jalan keluar lewat gerbong bagian belakang. Kita sudah teriak-teriak, aku nginjak itu kaca," ujar dia.
Sebelumnya, Kecelakaan KRL Commuterline jurusan Serpong-Jakarta menimbulkan kepanikan para korban yang ada di dalam gerbong terdepan atau ruang khusus wanita.
Penyebab kecelakaan diduga bermula dari KRL yang menabrak mobil di perlintasan kereta Bintaro Permai, Tangerang sekitar pukul 11.29 WIB. Setelah itu, terdengar bunyi dentuman ledakan di bagian depan.
Sebanyak lima mobil pemadam kebakaran telah ada di lokasi untuk menangani kebakaran dan korban sementara dievakuiasi di Masjid At-Taqwa Bintaro. (WRA)
Ada Bukti Baru Dalam Kecelakaan KRL
Senin, 9 Desember 2013 19:00 WIB
..............................."Saya berada di gerbong depan yaitu gerbong khusus perempuan, di dalam gerbong itu terdengar bunyi ledakan hingga tiga kali,"