Mangupura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, memberikan bantuan tujuh jenis alat pembuatan patung kepada para perajin Desa Jagapati, Desa Angantaka, dan Desa Sedang.
"Bantuan itu diberikan untuk memotivasi para perajin patung agar tetap berkarya dan menciptakan inovasi kerajinan patung yang berkualitas dan berdaya saing internasional," kata Bupati Badung Anak Anak Gde Agung di sela-sela penyerahan bantuan alat kepada perajin di Mangupura, Jumat.
Dengan adanya bantuan peralatan kerja itu dapat menggeliatkan dan menghidupkan kembali aktivitas pengrajin patung di daerah itu.
"Kami memahami kendala-kendala yang dialami para pengrajin patung di tiga desa itu," ujarnya.
Dengan demikian, dia berjanji untuk tetap memperhatikan para perajin dengan tetap menyerap keluhan-keluhan mereka dan memberikan bantuan terhadap para perajin tersebut.
Sedangkan untuk pemasaran saat ini sudah dilaksanakan kerja sama dengan hotel-hotel yang ada di kawasan Badung dan nantinya Pemkab Badung juga akan membantu untuk mencari celah-celah baru untuk bisa memasarkan hasil kerajinannya di tingkat bisnis yang lebih luas.
Dalam kesempatan itu hadir juga Ketua Dekranasda Badung Nyonya Ratna Gde Agung, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Badung Ketut Karpiana, dan jajaran pemerintahan terkait lainnya.
Ketut Karpiana menjelaskan bantuan kerja yang diberikan kepada para perajin itu, diantaranya alat kerja berupa pahat, kapak dan pengotok sebanyak 131 set, mesin sensor besar sebanyak 3 unit, mesin sensor kecil sebanyak 12 unit, bor listrik 12 unit, mesin gerinda 12 unit, mesin amplas sebanyak 12 unit serta mesin gijig 12 unit.
"Ini merupakan bentuk perhatian dari Pemerintah Kabupaten Badung dalam upaya meningkatkan dan memotivasi kreativitas dari pengrajin di kawasan itu," ujarnya.
Disela-sela penyerahan bantuan, Kepala Desa Jagapati Wayan Suadnyana mewakili para perajin berjanji akan menggerakkan perekonomian di kawasan itu melalui kerajinan patung yang dulu pernah jaya.
"Natinya bantuan ini akan kami bagikan secara adil dan memakainya bersama-sama dalam bentuk kelompok karena peralatan ini tidak bisa kami berikan kepada semua pengrajin di daerah itu," ujarnya. (WRA)