Denpasar (Antara Bali) - Berbagai jenis buah impor lebih diminati masyarakat Kota Denpasar saat berbelanja ke pasar tradisional maupun ke pasar modern serangkaian persiapan Hari Raya Galungan pada 23 Oktober 2013.
"Di tempat kami, meskipun buah impor banyak dicari, tetapi kami tetap menawarkan harga yang standar dalam menyambut Galungan ini," kata Humas Pusat Perbelanjaan Tiara Dewata GA Sriani, di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, kini berbagai jenis buah impor lebih mudah dicari dibandingkan Galungan enam bulan lalu karena pembatasan terhadap pengadaan buah impor sudah sedikit dibuka oleh pemerintah.
"Harganya juga sudah menurun dibandingkan beberapa bulan lalu sehingga dapat lebih dijangkau masyarakat. Masyarakat lebih meminati buah impor untuk keperluan upacara kemungkinan karena warnanya yang lebih menarik dibandingkan buah lokal," ujarnya.
Meskipun demikian, pihaknya juga tetap mendatangkan berbagai jenis buah lokal dari beberapa kabupaten di Bali serta untuk jenis-jenis tertentu dari Pulau Jawa.
Ia mencontohkan untuk buah mangga banyak didatangkan dari Kabupaten Buleleng, jeruk dari Kintamani, Bangli dan apel dari Malang, Jawa Timur.
Untuk harga buah impor setiap kilogramnya di Tiara Dewata bervariasi yakni apel Fuji (Rp32 ribu), apel merah (Rp27.980), berbagai jenis pir dari kisaran Rp12-26 ribu. Sedangkan untuk buah lokal seperti manggga dari Rp21.600-28.760 per kilogram, jeruk kintamani Rp22.360, dan manggis Rp52.520. (LHS)
Sementara harga per kilogram berbagai jenis pisang yakni pisang kayu Rp35 ribu, pisang ketip (Rp21.740), pisang kepok (Rp11 ribu), pisang susu (Rp17.290), pisang raja (Rp17.880), pisang kepok (Rp11.750), pisang agung (Rp9320) dan pisang ambon Rp14.720. (LHS)
Buah Impor Lebih Diminati Pembeli Jelang Galungan
Jumat, 18 Oktober 2013 16:28 WIB