Denpasar (Antara Bali) - PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin) sebagai anak perusahaan PT Telkom melakukan ekspansi usahanya ke negara-negara ketiga, seperti Timor Leste, Myanmar dan benua Afrika.
"Kami membidik negara-negara ketiga karena tingkat persaingannya tidak terlalu ketat," kata Wakil Direktur PT Telin R Adam Kamil di sela-sela acara yang digelar Forum Human Capital Indonesia (FHCI) di Sanur, Denpasar, Jumat.
Dalam ekspansi itu, Telin tidak hanya mendirikan kantor cabang di luar negeri, melainkan juga menyiapkan sumber daya manusia yang handal. "Kualitas pekerja di Indonesia tidak kalah dengan pekerja asing," ujarnya.
Ekspansi itu menjadi tantangan tersendiri bagi Telin, terutama dalam menghadapi gempuran ekonomi dari China. "Pekerja asal China bersedia digaji lebih sedikit dengan beban kerja yang lebih berat," ujar Kamil.
Menurut dia, Telkom memiliki bisnis turunan, seperti pembangunan menara (tower) di luar negeri. Dari situlah Telin mengembangkan usahanya hingga mancanegara.
Dalam pertemuan tersebut, Kamil mendorong sejumlah badan usaha milik negara untuk melakukan ekspansi dengan terlebih dulu menyiapkan SDM yang handal.
"Menghadapi pasar bebas 2015, Indonesia tidak cukup hanya dengan bertahan, tapi juga harus menyerang dengan membuka usaha serta perluasan lapangan kerja di luar negeri," katanya.
Ia mengakui ada beberapa hambatan dalam menerapkan sistem baru di BUMN yang jumlahnya mencapai 150 perusahaan. "Semuanya butuh proses, tapi kami optimis, seperti apa yang telah diterapkan oleh Dahlan Iskan, itu sudah sangat terasa pengaruhnya di telkom dalam mengatur sistem kerja," katanya.
Biasanya para pemegang saham tidak akan peduli dengan sistem kerja yang diterapkan oleh perusahaan. Menurut dia, mereka hanya menginginkan keuntungan dalam bisnis tersebut. (WRA)