Jakarta (Antara Bali) - Anggota Komite Kepolisian Nasional (Kompolnas) Adrianus Meliala mengungkapkan ada tiga nama calon Kepala Polri (Kapolri) yang terindikasi memiliki rekening gendut.
"Ada tiga nama yang terindikasi memiliki rekening gendut," kata Adrianus Meliala saat menyerahkan laporan harta kekayaan penyelenggaraan negara (LHKPN) di gedung KPK Jakarta, Senin.
Sebelumnya sudah ada sembilan calon Kapolri yang sudah menyerahkan LHKPN ke KPK.
"Kami mewakili publik yang menyebutkan ada laporan si bapak ini ada rekening gendut, hal itu kami masukkan ke dalam laporan ke Presiden, bahwa dia mau bohong terserah, kami tidak menginterogasi, tidak juga mencari kesalahan, kalau berbohong dia pertanggungjawabkan kepada masyarakat, pokoknya dari tiga nama itu," katanya.
Ia menolak menyebutkan ketiga nama calon Kapolri yang terindikasi memiliki rekening gendut itu.
"Kalau nama janganlah, secara fair kami sudah bertemu dengan yang bersangkutan dan telah menjelaskan secara rinci kenapa dia punya uang tersebut, kami `fair-fair` saja ke presiden," katanya.
Ia mengaku Kompolnas sudah menyerahkan laporan kepada Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) dan akan diserahkan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Pokoknya kami sudah serahkan ke Menko, lalu didorong ke istana, kami berharap Pak Presiden pulang hari ini maka dalam beberapa hari ini diperkirakan mulai muncul nama DPR," katanya.
Sembilan orang calon Kapolri yang telah menyerahkan LHKPN kepada KPK adalah Kepala Lembaga Pendidikan dan Latihan Polri (Lemdikpol) Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Budi Gunawan dan Asisten Operasi Kapolri Irjen Pol Badrudin Haiti pada Jumat (26/7), Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Anang Iskandar pada Senin (22/7), Kapolda Bali Irjen Pol Arif Wachjunadi pada Rabu (24/7).
Selanjutnya Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Komjen Pol Sutarman dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Putut Eko Bayu Seno pada Kamis (25/7), Kepala Divisi Teknologi Informasi Polri Irjen Pol Tubagus Anis Angkawijaya, dan Kapolda Sumatra Selatan Irjen Pol Saud Usman Nasution dan Wakil Kepala Bareskrim Irjen Pol Anas Yusuf pada Senin (29/7).
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan akan mengganti Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo pada Agustus atau September 2013, lebih cepat dari masa pensiun Timur yaitu Januari 2014. (WRA)