Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan pentingnya upaya aktualisasi kegiatan Pramuka supaya jangan sampai ditinggalkan generasi muda karena dipandang kuno.
"Jadi harus disesuaikan juga dengan zaman. Yang penting di dalamnya ada semangat patriotisme, cinta tanah air, pantang menyerah, disiplin, gotong royong dan sebagainya," katanya saat meninjau acara peringatan HUT Pramuka ke-52 di Lapangan Puputan Margarana, di Denpasar, Rabu.
Pihaknya berharap dengan peringatan HUT Pramuka sekaligus bisa memberikan makna pada gerakan Pramuka. Ia mengemukakan seluruh masyarakat Bali menaruh harapan besar pada generasi muda untuk meneruskan cita-cita mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
"Saya yakin dengan gerakan Pramuka kita bisa menanamkan semangat patriotisme, cinta tanah air, disiplin, kerja keras, kebersamaan, dan gotong royong untuk mencapai cita-cita tersebut. Saya harapkan generasi muda dapat melaksanakan amanah ini dengan sebaik-baiknya," ucapnya.
Lewat Pramuka, ucap dia, menjadi tempat menggembleng diri, memperkokoh tanggung jawab dan patriotisme. Anggota Pramuka pun harus meningkatkan kualitas diri supaya mampu bersaing.
"Kepada para pembina Pramuka, saya berpesan agar melakukan pembinaan tanpa henti. Dari gerakan Pramuka saya harapkan menjadi tempat persemaian dari para pemimpin Bali dan bangsa ke depannya," katanya.
Sementara itu Panglima Kodam IX Udayana Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya menekankan anggota Pramuka harus mampu menjadi contoh yang baik menuju Bali yang lebih tertib.
"Anggota Pramuka jangan mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif sebagai imbas kemajuan teknologi informasi. Gantungkanlah cita-citamu setinggi-tingginya dan belajar dengan sungguh-sungguh untuk mencapai itu," ujarnya.
Sedangkan Ketua Kwartir Daerah (Kakwarda) Gerakan Pramuka Provinsi Bali Ketut Wija mengemukakan serangkaian HUT Pramuka kali ini diisi dengan berbagai kegiatan diantaranya berkemah, melakukan renungan suci, ulang janji dan sebagainya.
"Khususnya untuk ulang janji dimaksudkan menguatkan komitmen anak-anak Pramuka akan jati dirinya yang terpasung di dalam Tri Satya dan Dasa Dharma," katanya.
Pada puncak HUT Pramuka yang bersamaan dengan HUT ke-55 Provinsi Bali itu, anggota Pramuka yang tergabung dalam Saka Peduli juga menyimulasikan upaya penyelamatan korban bencana alam.
"Mereka itu nantinya siap digerakkan saat terjadi bencana yang berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Mereka sudah dilatih untuk kegiatan-kegiatan penanggulangan bencana dan ke depan bisa digerakkan di seluruh Bali untuk membantu Pusdalops dan BPBD," kata Wija. (LHS)