Singaraja, 2/6 (Antara) - Danau Tamblingan di Desa Gobleg, Kabupaten Buleleng, dikembangkan sebagai salah satu objek wisata spiritual di Bali.
"Dari segi topografi, Tamblingan merupakan daerah resapan yang secara alami meneteskan berbagai sumber-sumber kesejahteraan keberbagai kawasan di Bali. Di kawasan itu terdapat hutan yang masih lestari dan tiga danau (Tamblingan, Buyan, dan Beratan) sebagai sumber kehidupan," kata Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra di Singaraja, Minggu.
Ia memaparkan bahwa Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, menyimpan catatan historis sejak zaman pemerintahan Raja Ugrasena pada abad ke-11.
Di kawasan itu terdapat sejumlah situs pura di lereng bukit yang mengitari danau yang tidak saja dijadikan sumber penghidupan oleh masyarakat Kabupaten Buleleng, melainkan juga mnasyarakat Kabupaten Tabanan.
"Menurut bukti-bukti sejarah, ribuah tahun silam di kawasan ini pernah ada kehidupan masyarakat yang sangat teratur, baik dari segi tata pemerintahan, tata ekonomi, maupun sosial budaya. Hal iu dapat diketahui dari penemuan prasasti beberapa waktu lalu," kata Wabup.
Oleh sebab itu, menurut dia, Pemkab Buleleng sangat berkeinginan menjadikan kawasan pura sebagai objek wisata spiritual dan sejarah sekaligus sebagai kawasan suci bagi umat Hindu di Bali.
"Nantinya, alat transportasi apa pun yang digerakkan oleh mesin tak boleh memasuki kawasan danau sehingga dengan sendirinya kawasan itu terjaga keasriannya dan bebas polusi," kata Sutjidra.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng Ketut Warkadea berharap penetapan Danau Tamblingan sebagai pusat kegiatan spiritual mampu melestarikan prinsip masyarakat Bali "Tri Hita Karana".
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Buleleng Nomor 100 Tahun 2003, pengelolaan objek wisata alam yang memiliki panorama cukup menarik sepenuhnya ditangani desa dinas. Dana yang masuk dari pengelolaan objek wisata terebut, 50 persen masuk kas desa dan sisanya lagi disetor ke kas daerah. (M038)
Tamblingan Jadi Wisata Spiritual
Minggu, 2 Juni 2013 14:11 WIB