Denpasar (Antara Bali) - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengharapkan peningkatan volume ekspor kerang kima dari Desa Tembok, Kabupaten Buleleng.
"Budi daya kerang kima agar terus ditingkatkan karena tujuan negara ekspor kerang terbesar ada di Eropa dan Asia," katanya dalam kunjungan kerja di Desa Tembok, Kabupaten Buleleng, Jumat.
Menurut dia, saat ini budi daya kera kima belum banyak dilakukan di Indonesia. Oleh karena itu bagi pengusaha yang ingin mengembangkan budi daya salah satu biota laut tersebut peluangnya sangat besar.
"Jenis kerang kima ini sudah semakin langka, karena itu dilindungi undang-undang. Yang boleh di ekspor adalah turunan dari kima induk yang diambil dari laut," ucapnya.
Sementara itu, Direktur PT Dinar Darum Lestari Made Mara Adi mengatakan usaha budi daya kerang kima di mulai sejak 1997, namun mulai diekspor pada 2003.
"Dalam setahun hasil budi daya kerang kima berkisar 300 hingga 500 ekor. Dengan harga per ekor ukuran tiga centimeter sekitar 10 dolar AS," katanya.
Ia mengatakan tujuan negara ekspor saat ini adalah negara Eropa antara lain Amerika, Jerman dan Perancis. Sedangkan negara Asia adalah Jepang.
Kerang kima sangat cocok untuk hiasan akuarium. Kerang kima ini warnanya cukup banyak, namun yang mahal adalah berwarna biru, batik dan warna keemasan," ucapnya. (*/M038)
Ekspor Kerang Kima Diarahkan ke Eropa
Jumat, 17 Mei 2013 20:12 WIB