Denpasar (Antara Bali) - Masyarakat Maluku yang berdomisili di Bali menggelar tradisi makan "patita" atau makan bersama yang menunjukkan kerukunan antar warga Ambon yang memeluk agama Islam dan Kristen.
"Tradisi ini tetap kami pertahankan di sini dan adalah bagian dari peringatan hari Pattimura," kata Samuel Uruila selaku Ketua Ikatan Masyarakat Maluku (Ikemal) Bali di Denpasar, Sabtu.
Setiap keluarga harus membawa makanan khas Maluku, seperti ketupat santan, sayur urab dan papeda, yang dikumpulkan dalam satu tempat. "Nanti seluruh makanan itu disantap bersama-sama tanpa melihat latar belakang agama ataupun jabatan, semuanya bersatu sebagai keluarga besar," ucapnya.
Sebelum melakukan makan bersama, sejumlah tokoh agama baik Muslim maupun Kristen membacakan doa bergantian dengan harapan tercipta kedamaian bagi masyarakat Maluku di manapun berada.
Pada kesempatan itu Wakil Wali Kota Ambon Sam Lau Consina yang ikut dalam makan bersama itu menyerahkan sumbangan sebesar Rp10 juta. (IGT)