Jembrana, Bali (ANTARA) - Ribuan orang membersihkan sirkuit makepung di Kabupaten Jembrana, Bali menjelang pelaksanaan Kapolda Bali Cup untuk tradisi pacuan kerbau khas kabupaten tersebut.
"Kami bersinergi dengan TNI, pemerintah daerah dan masyarakat untuk membersihkan areal sirkuit ini," kata Wakil Kepala Polres Jembrana Komisaris Polisi (Kompol) I Ketut Darta di sela-sela pembersihan sirkuit yang berlokasi di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jumat.
Dia mengatakan, selain persiapan ajang makepung memperebutkan piala Kapolda Bali, kegiatan ini juga merupakan bhakti sosial serangkaian HUT Bhayangkara Ke-79.
Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan penanganan sampah merupakan salah satu program prioritas pihaknya, yang membutuhkan sinergi dengan berbagai pihak seperti di Sirkuit All in One yang juga menjadi sirkuit makepung tersebut.
Baca juga: Polda Bali rayakan Hari Bhayangkara gelar pacuan kerbau
"Sirkuit ini memiliki banyak fungsi. Selain sebagai lokasi pacuan kerbau makepung, lomba layang-layang juga sering dilakukan di tempat ini. Bahkan juga bisa digunakan sebagai sirkuit motorcross," katanya.
Pihaknya sangat mendukung pihak-pihak yang memanfaatkan sirkuit itu, apalagi yang berkaitan dengan pelestarian tradisi lokal seperti pacuan kerbau makepung.
Makepung, kata dia, sudah menjadi simbol Kabupaten Jembrana sebagai filosofi kerja keras, memiliki daya saing dan sportivitas.
"Banyak filosofi bernilai luhur yang bisa kita petik dari tradisi makepung. Karena sudah menjadi bagian dari masyarakat Jembrana, pacuan kerbau makepung selalu terjaga turun temurun," katanya.
Makepung merupakan pacuan kerbau khas Kabupaten Jembrana, yang berawal dari kegembiraan petani saat panen ratusan tahun lalu.
Saat ada ajang makepung, ribuan masyarakat termasuk wisatawan memadati arena sirkuit yang biasanya berlangsung sejak pagi hingga menjelang siang.
Baca juga: Pemkab Jembrana sandingkan budaya makepung dan polo berkuda