Denpasar (ANTARA) - Mahasiswa-mahasiswa Program Studi Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Udayana berkolaborasi dengan industri teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) membangun Large Language Model (LLM) atau model kecerdasan buatan berbahasa Bali.
“Kami mengajak mahasiswa terbaik dari FMIPA Universitas Udayana untuk mengembangkan Sahabat-AI, sebuah Large Language Model (LLM) open-source yang secara khusus dirancang dalam Bahasa Indonesia serta berbagai bahasa daerah,” kata Head of Public Policy and Government Relations Indo-Region GoTo Mohammad Khomeiny.
Khomeiny di Denpasar, Jumat, menjelaskan kali ini mereka menggandeng mahasiswa-mahasiswa informatika yang akan dikembangkan talenta digitalnya namun secara langsung juga mereka yang terpilih sudah fasih berbahasa Bali.
Mahasiswa tersebut nantinya akan diajak mengembangkan ekosistem Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dengan validasi data, sekaligus menerima pelatihan tentang AI dari GoTo sebagai bentuk transfer ilmu.
“Kolaborasi ini merupakan inisiatif untuk melestarikan serta memuliakan bahasa Bali sebagai bagian dari identitas budaya masyarakat setempat yang penting di era digital, sejalan dengan Jagat Kerthi-Jagra Hita Samasta yang diusung dalam Bulan Bahasa Bali setiap bulan Februari,” ujar Khomeiny.
Baca juga: Universitas Udayana pilih I Ketut Sudarsana sebagai rektor 2024-2028
Perusahaan teknologi yang berangkat dari rintisan ini berharap kerja sama dengan perguruan tinggi Universitas Udayana berjalan baik dan terus terpupuk demi menghasilkan karya-karya bermanfaat terutama dari sisi teknologi kecerdasan buatan.
Sebelum di Bali, proyek Sahabat-AI juga telah dilakukan di perguruan tinggi sejumlah daerah, dimana tahap awal pengembangannya sudah dapat diunduh secara gratis.
“Diunduh gratis di laman Hugging Face, sebuah platform di mana komunitas machine learning berkolaborasi untuk mengembangkan beragam model, data, dan aplikasi digital,” kata dia.
Model kecerdasan buatan yang dapat memahami, memproses, dan menghasilkan bahasa manusia ini juga sudah digunakan untuk Dikte Suara (Dira).
Khomeiny menjelaskan bahwa teknologi AI mereka dirancang untuk meningkatkan pengalaman pengguna dengan cara memudahkan navigasi fitur GoPay dan menyelesaikan berbagai tugas dengan lebih cepat menggunakan perintah suara.
Dekan FMIPA Universitas Udayana Prof Ni Luh Watiniasih menambahkan kolaborasi ini adalah contoh katalis yang diperlukan oleh Indonesia untuk dapat menciptakan solusi berbasis teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Untuk membangun masa depan digital yang inklusif dan berkelanjutan, perlu adanya sinergi antara akademisi dan industri,” kata dia.
“Oleh karena itu kami berharap inisiatif GoTo untuk mengajak mahasiswa kami dalam mengembangkan kecerdasan buatan bisa memperkaya proses pembelajaran mahasiswa dan membuka lebih banyak peluang,” sambung dekan.
Baca juga: GOTO disuntik dana Rp2,3 triliun dari IFC