Badung, Bali (ANTARA) - Tempat wisata rekreasi air Waterbom Bali mengembangkan praktik berkelanjutan dari sisi pemanfaatan energi listrik, konsumsi air hingga pengelolaan sampah untuk mendukung upaya pemerintah menekan emisi karbon 2060.
“Kami memiliki target emisi nol pada 2033,” kata CEO Waterbom Bali Sayan Gulino di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Kamis.
Ia menjelaskan dari sisi pemanfaatan energi, saat ini pihaknya mengembangkan panel surya yang dibangun sejak 2018 sebanyak 665 panel menghasilkan sekitar 250 kilowatt daya listrik, sehingga mampu menghemat listrik sekitar 11 persen.
Tak hanya itu, konsumsi listrik juga memanfaatkan pembangkit listrik berbahan bakar energi baru terbarukan yang dipasok oleh PLN sehingga diproyeksi efisien listrik menjadi sekitar 15 persen.
Sedangkan dari sisi ketahanan air, pihaknya menerapkan sistem filtrasi tertutup sehingga air yang digunakan dapat dihemat karena melalui sirkulasi.
“Ada sirkulasinya, air memutar naik ke seluncuran kemudian turun diflitrasi, kemudian naik lagi ke seluncuran,” imbuhnya.
Sementara itu, Asisten Manager Keberlanjutan Putu Ngurah Surya Sastra Windu menambahkan per hari rata-rata pemanfaatan air mencapai sekitar 300 meter kubik.
Kebutuhan air, kata dia, juga digunakan untuk operasional dan mengganti air yang hilang akibat penguapan.
“Kami menggunakan tiap hari contohnya air baru untuk mencuci perabotan, untuk pengisian air hilang akibat penguapan,” katanya.
Selain itu, limbah cair kelabu atau limbah cair sisa toilet hingga air untuk cuci tangan diolah kembali di instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang menghasilkan sekitar 30 ribu hingga 40 ribu liter per hari yang digunakan menyiram tanaman.
Ada pun rekreasi wisata air itu memiliki luar sekitar 5,1 hektare yang sebanyak 55 persen luas areanya dipenuhi tanaman.
Selain itu, aliran air hujan juga ditampung ke dalam 24 titik sumur resapan.
Sementara itu, dari sisi pengelolaan sampah pada 2023 sekitar 97 persen sampah didaur ulang internal dan tiga persen lainnya berupa sampah residu dibawa ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Suwung Denpasar.
Berdasarkan laporan dampak berkelanjutan pada 2023, total sebanyak 221 ton sampah didaur ulang, penghematan 733.524 kWh energi listrik dan efisiensi konsumsi air sebesar 29 ribu meter kubik di objek wisata yang dikunjungi lebih dari 50 ribu orang per tahun.
Pengelola wisata air itu mengaku setiap empat bulan sekali diaudit untuk aspek keberlanjutan itu oleh salah satu organisasi internasional yang bermarkas di London, Inggris.