Denpasar (ANTARA) - Tim Pemantauan Pilkada Serentak dari desk koordinasi Kemenko Polkam melakukan koordinasi persiapan Pilkada serentak 2024 di Provinsi Bali sebagai salah satu yang ditunjuk.
“Bali merupakan sumber daya strategis besar untuk negara kita, juga beberapa hal pertimbangan pimpinan, jadi masuk 14 provinsi yang kami kunjungi,” kata Ketua Tim Pemantauan Pilkada Serentak Marsda TNI Oka Prawira di Denpasar, Jumat.
Selain sebagai daerah strategis, ia mengatakan indeks kerawanan di Bali membuat pemerintah menaruh perhatian lebih.
Oka mengatakan ini bukan perihal kerawanan sosial seperti politik uang dan kecurangan, sebab belum terdeteksi kasus, namun yang menjadi fokus adalah kerawanan proses logistik dan bencana alam.
“Terkait perencanaan, yaitu distribusi logistik yang kita antisipasi dengan cuaca yang buruk, kemudian kewaspadaan bencana alam yang dapat menghambat distribusi, kemudian kita harapkan tidak ada lagi hal-hal terkait ketentuan di luar SOP, ASN atau TNI/Polri tetap harus netral,” kata dia.
Meski belum ada laporan kecurangan sosial pilkada di Bali, tim pemantauan mengatakan akan tetap mengawasi tiap informasi yang berkembang, selain itu memproses tiap laporan yang berkaitan dengan pilkada.
Ketua Bawaslu Bali Putu Agus Tirta Suguna menambahkan di Bali masih ada sejumlah tps yang rawan bencana alam, ditambah prakiraan cuaca yang menunjukkan turunnya hujan pada hari pemungutan suara.
“TPS rawan bencana baik tanah longsor, gempa, dan sebagainya kebanyakan di Karangasem, itu ada 10 yang berpotensi, langkah-langkah kami koordinasi dan komunikasi dengan semua pihak,” ujarnya.