Mangupura (ANTARA) - Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XV memperingati Hari Sumpah Pemuda melalui kegiatan bertajuk Jalma Rasa yang menyelenggarakan kegiatan seni, budaya dan olahraga.
“Kegiatan Jalma Rasa ini merupakan sebuah kesadaran atas pentingnya proses kebaruan untuk masa depan kebudayaan Indonesia dan membawa semangat kebaruan Sumpah Pemuda dan perubahan zaman menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Kepala BPK Wilayah XV Abi Kusno di Kabupaten Badung, Bali, Jumat.
Ia menjelaskan kegiatan Jalma Rasa: "Sumpah Kebangsaan" Muda Berbudaya diselenggarakan dengan tiga rangkaian kegiatan utama yaitu Berpacu Berbudaya Run, Kulakan Budaya, dan Muda Berbudaya Fest di kawasan Jatiluwih, Tabanan Bali.
Berpacu Berbudaya Run merupakan kegiatan lomba lari dengan jarak sembilan kilometer dan enam kilometer yang akan diselenggarakan pada Minggu (27/10) dengan diikuti sekitar 200 orang peserta.
“Para peserta akan diajak untuk berolahraga membawa semangat gaya hidup sehat dengan menikmati pemandangan persawahan Subak Jatiluwih sekaligus memaknai ulang Subak lebih dari sebagai warisan budaya,” jelas dia.
Abi Kusno mengatakan Kulakan Budaya diselenggarakan dengan memamerkan berbagai potensi warga setempat seperti dalam bidang ekonomi sebagai wujud pertukaran ide, gagasan, maupun praktik kebudayaan sehingga akan terus tercipta kebaruan
Sedangkan kegiatan Muda Berbudaya Fest akan diselenggarakan Senin (28/10) mendatang melalui pertunjukan budaya oleh sejumlah seniman dan pemuda sebagai bentuk refleksi bersama atas semangat Sumpah Pemuda.
“Melalui Muda Berbudaya Fest ini kami berupaya mempersembahkan di atau kegiatan masa depan pemajuan Kebudayaan Indonesia,” kata dia.
Ia menambahkan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV merupakan satuan kerja di bawah Kementerian Kebudayaan yang memiliki visi untuk melestarikan warisan budaya dan memajukan kebudayaan di wilayah Bali dan sekitarnya.
Tugas utama BPK Wilayah XV mencakup pelestarian cagar budaya, pengembangan objek pemajuan kebudayaan, perlindungan terhadap warisan budaya, melakukan fasilitasi pemanfaatan cagar budaya, serta pembentukan kemitraan dengan berbagai pihak.
“Kami juga aktif dalam pendataan dan pendokumentasian cagar budaya sebagai bagian dari upaya menjaga kekayaan identitas budaya Indonesia,” tambah Abi Kusno.