Badung (ANTARA) - Aksi penerbang Australia yang mengemudikan F35A Lightning II, sebuah jet tempur siluman milik angkatan udara mereka, memukau ribuan pengunjung Bali International Airshow (BIAS) 2024.
Salah satu pengunjung bernama Bobby (44) mengaku senang dapat membawa istri dan kedua putranya menikmati aksi pesawat canggih itu secara langsung.
“Senang, ini pertama kali, anak-anak semangat mau melihat pesawat tempur yang biasa dilihat di televisi,” kata dia di Kabupaten Badung, Sabtu.
Sementara itu Pilot Instructure F35A Lightning II Royal Australian Air Force Kurt Pearce mengatakan Australia sengaja membawa jet tempur dengan keahlian bak silumannya atas undangan TNI AU.
Baca juga: Bappenas rancang khusus Bali jadi pusat dirgantara Indonesia Timur
Untuk Bali International Airshow sendiri, mereka berlatih selama dua minggu terakhir, namun untuk aerobatik yang ditampilkan adalah manuver umum yang bisa dilakukan setiap penerbang F35A.
“Di Australia, saya melakukan banyak latihan terbang, jadi latihan demonstrasi terbang di kedirgantaraan kami melalui simulasi, berlatih berulang-ulang untuk memastikan bahwa kami dapat melakukannya dengan aman dan memastikannya terlihat bagus juga,” ujarnya.
Pada aksinya di hari terakhir yang terbuka untuk publik ini, Pearce sendiri yang mengemudikan jet tempur selama sekitar 20 menit.
Kepada media ia bercerita soal indah dan jelasnya langit Bali saat mengudara dengan kecepatan 100 knots, namun tetap ada kesulitan yaitu saat manuver dari sisi kiri lalu terbang lebih tinggi namun harus memperlambat gerakan.
Baca juga: Airbus kenalkan pesawat A400M pesanan Indonesia di Bali Airshow
“Sulit untuk mengatur semuanya dengan tuas dan gas untuk memastikan bahwa kami terbang dengan aman di level yang sama, namun saat sudah mantap, hasilnya terlihat sangat bagus, menyenangkan dapat melihat ke luar dan melihat semuanya berjalan sangat lambat,” tuturnya.
Selain menarik dari sisi aerobatik, Pearce mengingatkan bahwa F35A adalah jet tempur dengan kemampuan siluman, dimana akan sulit bagi lawan mendeteksi keberadaan jet ini.
Sebaliknya, alutsista milik angkatan udara Australia ini justru ahli dalam mendeteksi lawan, sebab mereka memiliki daya sensor canggih yang bisa melihat pesawat musuh dari jarak jauh.
“Kami dapat melihat mereka sebelum mereka melihat kami, yang berarti kami dapat menggunakan senjata dengan lebih efektif dan menjaga diri kami tetap aman, ini memiliki berbagai senjata udara seperti rudal untuk menembak pesawat lain, jadi seperti bom berpemandu,” kata dia.