Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali mendekatkan pelayanan kesehatan untuk masyarakat di kota itu melalui agenda safari kesehatan dengan memberikan sejumlah layanan pemeriksaan secara gratis, sekaligus dirangkaikan dengan operasi katarak.
"Ini menjadi komitmen Pemerintah Kota Denpasar untuk dekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, yang biasanya di fasilitas pelayanan kesehatan, seperti puskesmas dan rumah sakit," kata Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa di Denpasar, Kamis.
Arya Wibawa menyampaikan hal tersebut saat mengunjungi pelaksanaan safari kesehatan yang dipusatkan di Puri Agung Dangin Denpasar dengan menggandeng puskesmas, Poltekkes Denpasar, John Fawcett Foundation dan sejumlah pihak lainnya.
Baca juga: Pemkot Denpasar layani pemeriksaan gratis lewat safari kesehatan
"Kegiatan safari kesehatan ini juga dikaitkan dengan Hari Kesehatan Nasional berkolaborasi dengan John Fawcett Foundation. Pada hari ini ada lima warga Denpasar yang diambil tindakan untuk operasi katarak di tempat," ucapnya.
Selain itu, juga dilakukan sejumlah skrining kesehatan dan pemeriksaan mata. Bagi masyarakat yang ada kecenderungan katarak dan setelah melalui pemeriksaan bisa dilakukan operasi, dan bisa langsung diambil tindakan.
"Warga non-KTP Denpasar juga dapat memanfaatkan layanan safari kesehatan ini. Kalau memang harus diambil tindakan operasi, mereka yang KTP di luar Denpasar juga harus menyertakan surat rekomendasi sebagai masyarakat tidak mampu," kata Arya Wibawa.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Gede Dharmayuda menambahkan melalui ajang safari kesehatan tersebut tidak hanya untuk mendekatkan layanan, tetapi sekaligus lebih mengenalkan pada masyarakat.
Baca juga: Pemkot Denpasar dekatkan pelayanan dengan safari kesehatan gratis ke desa-dusun
"Dalam safari kesehatan ini kami mengolaborasikan berbagai layanan kesehatan, termasuk layanan konvensional, tradisional, akupresur juga ada. Penggunaan jamu juga ada," ujarnya.
Sementara itu, terkait pelaksanaan operasi katarak, Dharmayuda mengatakan mata yang terganggu karena katarak lebih disebabkan karena faktor usia.
"Katarak itu sangat identik dengan usia. Ketika usia bertambah, katarak mengancam. Oleh karena itu, harus dilakukan skrining lebih awal. Kami harus menggiatkan program skrining untuk mendeteksi lebih awal," ujarnya.
Ia menambahkan untuk pelaksanaan operasi katarak, karena Kota Denpasar sudah 100 persen Universal Health Coverage (UHC) atau semua sudah punya jaminan, maka semua rumah sakit jejaring BPJS Kesehatan, mulai rumah sakit tipe C sudah mempunyai dokter spesialis mata.
"Ketika ada indikasi pasien yang katarak saat pemeriksaan di puskesmas, lalu disiapkan rujukan. Sebelum operasi juga ada skrining lagi, meliputi pemeriksaan tekanan darah, gula darah dan sebagainya. Kalau sudah memungkinkan, dijadwalkan untuk operasi," ucapnya.
Operasi katarak tidak saja dapat dilaksanakan di rumah sakit, tetapi jika mau dapat menggandeng pihak lain seperti John Fawcett Foundation ini.