Denpasar (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra menanggapi soal ucapan Presiden Jokowi yang menyoroti adanya kabupaten dengan anggaran besar dengan program tidak jelas namun dipakai bagi-bagi hibah untuk tujuan politik.
“Yang bagi hibah, ya kan beliau menyatakan ada daerah kabupaten yang punya anggaran besar kemudian bagi-bagi hibah, kita tidak tau siapa yang dimaksud,” kata dia di Denpasar, Rabu.
“Bukan hanya di Bali yang ada kabupaten yang punya pendapatan besar, daerah-daerah luar Bali juga banyak,” sambungnya.
Hal ini disampaikan merespons soal beredarnya potongan ucapan sindiran dari Presiden Jokowi saat memberi arahan di IKN, Selasa (13/8) yang diduga tujuannya untuk Kabupaten Badung karena selama ini kerap menggelontorkan anggaran untuk hibah.
Baca juga: Pemprov Bali tanggapi peringatan Presiden Jokowi soal pembangunan transportasi kereta
Dalam rapat tersebut, Presiden Jokowi berpesan agar gubernur mengarahkan program di daerah sejalan dengan pemerintah pusat.
Terlebih lagi agar program-program yang direncanakan dapat berdampak kepada masyarakat, serta mendorong kerja sama antardaerah, seperti misalnya masalah sampah dapat diselesaikan oleh beberapa daerah sehingga meringankan.
Sekda Bali menganggap pesan presiden perlu dicermati, namun sebaiknya tidak perlu mencaritahu kabupaten yang dimaksud.
“Kita tidak perlu mencari daerah mana yang dimaksud, yang lebih penting adalah spirit pesan beliau yang kita maknai, artinya kalau ada daerah kabupaten/kota yang punya pendapatan besar, mari gunakan sebesar-besarnya untuk pembangunan yang benar-benar bisa memajukan daerah,” ujarnya.
Menurut dia untuk kabupaten yang memiliki anggaran besar semestinya digunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, mengangkat derajat kehidupan masyarakat, dan memberikan pelayanan publik yang baik.
Baca juga: Presiden Jokowi tidur nyenyak di Istana IKN