Jakarta (Antara Bali) - Produsen minuman bersoda patut mencari sejumlah strategi baru karena saat ini telah banyak citra negatif yang beredar di media sosial terkait dengan sejumlah produk yang dapat dikategorikan sebagai minuman bersoda.
Rilis lembaga Awesometrics yang diterima di Jakarta, Rabu, menyebutkan, segala kontroversi seputar bahan dan kandungan berbahaya dalam minuman bersoda seharusnya tidak serta-merta membuat sejumlah produk minuman bersoda berhenti mencari strategi-strategi untuk bertahan di tengah masyarakat.
Awesometrics adalah lembaga monitoring media yang berfungsi sebagai penyedia jasa layanan antara lain untuk memantau reputasi perusahaan dan merek.
Awesometrics menyatakan, ketersediaan data dan infomasi sangat penting untuk mendukung proses pengambilan keputusan dan strategi perencanaan.
Data hasil monitoring secara 24 jam dalam 7 hari penuh tersebut akan menunjukan bagaimana sentimen pasar, dan media terhadap sebuah merek atau perusahaan atau seorang individu.
Pergerakan sentimen publik melalui sosial media, dan media cetak serta "online" (daring), yang kemudian akan dianalisa secara kuantitatif dan kualitatif, akan jadi pengukuran reputasi sebuah merek dan perusahaan atau individu.
Dalam rilis tersebut, disebutkan sejumlah merek minuman bersoda yang ramai dipergunjingkan bahwa hingga mengenai kontroversi efek samping yang mengerikan.
Berdasarkan hasil pemantauan terhadap salah satu merek produk minuman bersoda terkemuka pada periode pekan pertama Februari 2013, ditemukan antara lain sebanyak 72 persen (757 kali) disebutkan dalam media sosial Facebook, 23 persen (237) dalam Twitter, dan hanya 1 persen (9 kali) dalam beragam portal media Indonesia. (*/DWA)
Produk Minuman Bersoda Cari Strategi Baru
Rabu, 27 Februari 2013 12:41 WIB