Denpasar (ANTARA) - Kantor Imigrasi Ngurah Rai di Kabupaten Badung, Bali, menyediakan tiga konter khusus untuk melayani para delegasi World Water Forum (WWF/Forum Air Dunia) ke-10 pada 18-25 Mei 2024 guna mempermudah pemeriksaan keimigrasian.
“Kami siapkan konter khusus untuk delegasi baik di kedatangan internasional dan gedung VIP Bandara Ngurah Rai,” kata Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai Suhendra kepada ANTARA di Denpasar, Senin.
Ia menjelaskan satu konter khusus itu bersiaga empat orang personel Imigrasi untuk mempercepat pelayanan keimigrasian kepada delegasi.
Tak hanya itu, layanan keimigrasian juga dibantu dengan operasional autogate atau fasilitas otomatisasi keimigrasian yang saat ini sudah berfungsi sebanyak 30 unit di terminal kedatangan internasional sejak 6 Maret 2024.
Autogate itu diharapkan mempercepat aliran kedatangan para delegasi dan pelaku perjalanan internasional non delegasi.
Fasilitas otomatis itu mampu memangkas durasi pemeriksaan imigrasi dari beberapa menit menjadi 15 hingga 25 detik per pelaku perjalanan.
Di sisi lain, Imigrasi juga sedang memasang 30 unit autogate tambahan di terminal kedatangan internasional Bandara Ngurah Rai yang ditargetkan selesai pada Agustus 2024.
Tak hanya di terminal kedatangan internasional, rencananya Imigrasi juga memasang 20 autogate tambahan di terminal keberangkatan internasional.
Sehingga total ada 80 unit autogate yang diaktifkan di Bandara Ngurah Rai, Bali.
Saat ini, autogate dapat digunakan bagi pelaku perjalanan WNI untuk semua jenis paspor baik paspor biasa atau pun paspor elektronik.
Sedangkan untuk warga negara asing (WNA) yakni yang memiliki paspor elektronik pemegang visa kunjungan saat kedatangan secara elektronik (E-VoA) dan visa elektronik (E-Visa).
Kemudian, WNA yang memiliki Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS), Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP), serta WNA dari negara subjek bebas visa kunjungan (BVK) yakni ASEAN yang sudah melakukan registrasi pada laman evisa.imigrasi.go.id.
Pemeriksaan keimigrasian itu juga mengintegrasikan teknologi Face Recognition yakni berupa pengenalan wajah dan pengendalian manajemen perlintasan atau Border Control Management (BCM).
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno di sela rapat koordinasi persiapan World Water Forum di Nusa Dua, Bali, Sabtu (20/4) menjelaskan forum tiga tahun sekali itu diperkirakan dihadiri sekitar 35 ribu orang delegasi dari sekitar 193 negara di dunia.
Ada pun tema forum tingkat menteri yang rencananya diadakan di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali itu yakni air untuk kesejahteraan bersama.
Baca juga: Menko Luhut kebut finalisasi WWF ke-10 di Nusa Dua
Baca juga: Indonesia ajukan rancangan deklarasi menteri WWF ke-10 di Bali
Baca juga: Kapolda Bali: Lebih dari 5.000 personel dikerahkan untuk pengamanan WWF
Baca juga: RSUP Prof Ngurah jadi fasiltas kesehatan utama World Water Forum
Baca juga: Sekda Bali tegaskan Melukat buat delegasi WWF bukan bentuk komersialisasi